Maya Nabila lulusan doktor termuda dari jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FMIPA ITB / Foto: Ist
BERITAINSPIRATIF.COM - Maya Nabila mencatatkan prestasi sebagai lulusan doktor termuda dari jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung (FMIPA ITB).
Maya menyelesaikan program doktornya saat berusia 24 tahun 11 bulan, di bawah bimbingan Prof. Edy Tri Baskoro, M.Sc., Ph.D. dan Prof. Hilda Assiyatun, M.Si., Ph.D. pada wisuda April 2024.
Ia mulai belajar di SD sejak berusia 5 tahun dan menyelesaikan studi di SMA selama 2 tahun, serta program sarjananya dalam 3,5 tahun. Minat besarnya pada matematika tidak terlepas dari sosok orang tuanya.
“Papa saya juga memiliki minat yang besar di bidang matematika. Dosen pembimbing saya selama S-2 hingga S-3 adalah dosen pembimbing papa saya juga. Saya sering diceritakan papa bagaimana matematika dapat membawa kita menjelajah, karena setiap pembimbing beliau ke luar negeri, pasti saya dan adik-adik saya dibawakan oleh-oleh cokelat,” ungkapnya dilaman resmi ITB.
Baca Juga: SBM ITB Gandeng 11 Mitra untuk Berikan Dampak Sosial yang Lebih Luas Bagi Pendidikan
Maya selama menjalani program magister di ITB, bersyukur memiliki teman-teman yang suportif.
“Pas juga pandemi waktu itu, ketemu teman-teman yang belajarnya di waktu sembarangan gitu. Kita bisa belajar kapan aja,” ujar Maya.
Adapun saat menjalani program doktoral, banyak hal berbeda. Maya hanya mengikuti satu kelas dan banyak melakukan riset secara mandiri.
“Lanjut ke S-3, tidak ada mata kuliah yang masuk kelas, kecuali Filsafat Sains,” katanya.
Maya menceritakan lebih lanjut, selain melakukan riset, Maya berkesempatan melakukan student exchange selama empat bulan di Technical University of Košice, Slovakia, melalui program PMDSU.
Disertasinya seputar kombinatorika, khususnya Ramsey Graphs.
“Yang saya kerjakan adalah untuk melihat bahwa dalam suatu struktur yang tak teratur selalu memuat ada struktur yang teratur,” katanya.
Baca Juga: Kota Bandung Lautan Biru, Bobotoh Sambut Meriah Persib Juara BRI Liga 1/2024
Salah satu bentuk penerapan dari ilmu ini adalah party problem. Pada problem ini, dicari berapa banyak orang yang dibutuhkan sehingga diperoleh x orang yang saling kenal dan y orang yang saling tidak saling kenal dalam sebuah pesta.
Ke depannya, Maya berencana untuk mengeksplor bidang matematika lebih luas lagi.
“Saya terbuka dengan kesempatan yang ada, saya juga terbuka ke industri selain berkeinginan menjadi dosen atau pengajar,” tuturnya.
Baca Juga: Nomor SIM Kendaraan Berubah Jadi Nomor NIK KTP, Berlaku di Negara ASEAN
Pencapaian tersebut, Maya mengatakan tidak terlepas dari rasa tanggung jawab, manajemen waktu, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain, tetapi membandingkan diri saat ini dengan yang kemarin.
“Bagaimanapun diri kamu, kamu adalah manusia yang berharga. Apapun yang kau usahakan saat ini, akan membuahkan hasil walaupun tidak sekarang. Tetap semangat dengan apa yang kita perjuangkan,” katanya.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)