Ilustrasi kotak suara / Foto: Istimewa
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Masa pendaftaran calon kepala daerah (Pilkada 2024) telah berlangsung pada 27-29 Agustus 2024.
Pada masa pendaftaran untuk dua hari pertama, pada tanggal 27-28 Agustus 2024 pendaftaran dibuka mulai pukul 08.00-16.00 WIB, sedangkan pendaftaran di hari terakhir Kamis, 29 Agustus 2024 ditutup hingga pukul 23.59 WIB.
Sampai dengan penutupan pendaftaran calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Bandung pada Pilwalkot 2024 yang diterima KPU Kota Bandung terdiri atas 4 (empat) pasang calon.
Empat Pasangan calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Bandung yang telah melakukan pendaftaran di KPU Kota Bandung tersebut adalah:
1. Farhan - Erwin
2. Dandan Riza - Arif Wijaya.
3. Haru Suandharu - Dhani Wirianata
4. Arfi Rafnialdi - Yena Iskandar
Selanjutnya diberitakan untuk pemeriksaan kesehatan para calon, KPU Kota Bandung telah menunjuk menunjuk Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Pemilihan rumah sakit tersebut berdasarkan Keputusan KPU Nomor 1090 yang mensyaratkan standar fasilitas layanan dan juga rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Baca Juga: KENALI, Profil 4 Calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat Pilkada 2024
Berikut sosok empat pasang calon wali kota dan wakil wali kota Bandung pada Pilwalkot 2024 yang dirangkum Beritainspiratif.com dari berbagai sumber sebagai berikut:
1. M Farhan – Erwin
Baca Juga: Pj Wali Kota Bandung Harapkan Pawai Kendaraan Hias HJKB 2024 Mendunia
Pasangan ini merupakan pasangan pertama yang mendeklarasikan diri maju di Pilwalkot Bandung yang diusung hasil koalisi Partai NasDem (Farhan) dan PKB (Erwin).
Keduanya mendaftarkan diri ke KPU Bandung untuk Pilwalkot pada hari terakhir atau Kamis (29/8/2024).
Sebelumnya itu, keduanya sempat berziarah ke makam Raden Wiranatakusumah dan melakukan deklarasi bersama partai pengusung dan bersepeda dari titik nol.
Farhan - Erwin mengusung visi Bandung Utama, sebuah gagasan yang bertujuan untuk menjadikan Bandung sebagai kota yang Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis.
Pasangan Farhan-Erwin juga mengumumkan secara resmi bergabungnya Partai Buruh dan Partai Gelora sebagai partai pendukung dalam koalisi mereka.
Meskipun kedua partai tersebut tidak berhasil meraih kursi di parlemen, namun mereka yakin dapat memberikan dukungan suara cukup besar untuk pasangan dirinya.
Sosok Muhammad Farhan
Lahir di Bogor, 20 Februari 1970 dan merupakan sosok entertainment yang dikenal sebagai presenter di beberapa televisi swasta.
Farhan juga salah satu penyiar radio swasta di Jakarta, dan pernah berduet pada siaran radio pagi bersama Indy Barends selama beberapa tahun.
Farhan, menyelesaikan Pendidikan pada jurusan ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung pada 1993, kemudian menjadi penyiar radio Hard Rock FM Jakarta.
Pada Januari 1995, Farhan memulai debut karirnya di stasiun televisi melalui ANTV, kemudian memilih Indosiar dan membuat acara Pesta Indosiar yang menjadi acara hit pada waktu itu. Ia juga pernah di TransTV dan menggagas acara Extravaganza dan Lepas Malam.
Farhan kembali ke ANTV dengan posisi sebagai kepala penyiaran untuk urusan talkshow, yang dikenal pembawa acara Om Farhan.
Sosok Erwin
Erwin dikenal melalui slogannya "Pemimpin Tanpa Sekat" dan membawa tagline "Bandung Butuh Perubahan".
Ia merupakan Ketua DPC PKB Kota Bandung sekaligus pernah menjadi Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung.
Erwin merupakan Ketua RW 10 Kiaracondong tiga periode, dan Ketua Forum RW Kecamatan Kiaracondong (Sekarang)
Ia saat ini tengah menempuh Program Doktoral lImu Pendidikan di UNINUS.
Putra sulungnya, Muhamad Syahlevi Erwin Apandi terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bandung periode 2024-2029.
2. Dandan Riza Wardana – Arif Wijaya
Baca Juga: 5 Perusahaan Media Manfaatkan AI Tanpa Gantikan Peran Jurnalis
Pasangan Dandan-Arif sempat menggelar acara di wilayah Sukapura, Kota Bandung. Acara itu menurut Dandan adalah ikrar Dandan-Arif untuk mengabdi kepada masyarakat Kota Bandung.
Semula Pasangan kedua yang mendapat dukungan untuk maju Pilwalkot Bandung adalah Dandan Riza dan Dadan Drajat.
Dandan diusung PDI Perjuangan dan mendapatkan surat rekomendasi dari Partai Demokrat.
Lalu Dadan Drajat Martamihardja batal berpasangan dengan Dandan Riza Wardana di Pilwalkot Bandung lantaran detik-detik menjelang pendaftaran calon kepala daerah dibuka oleh KPU Kota Bandung, Dadan jatuh sakit, sehingga pada akhirnya Partai Demokrat dan PDI Perjuangan mengusung Dandan Riza dan Arif Wijaya.
Sosok Dandan Riza Wardana
Dandan Riza Wardana, lahir pada 2 Juli 1968, berlatar belakang pendidikan S2 dan S3 dalam Ilmu Kebijakan dan Pemerintahan Unpad.
Ia merupakan anak kelima dari Wali Kota Bandung periode 1983-1993 Almarhum H Ateng Wahyudi.
Ateng Wahyudi merupakan Wali kota legendaris di Kota Bandung itu sempat mengantarkan Persib kembali menjadi juara di 1994.
Selain itu, Dandan adalah mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung di era pemerintahan Wali Kota Dada Rosada hingga Ridwan Kamil.
Saat ini Dandan tercatat sebagai komisaris utama PT Multazam Mulia yang bergerak di bidang travel umrah, dan juga dipercaya sebagai Badan Audit Internal Pengda KONI Jawa Barat.
Pasangan Dandan-Arif memiliki visi Bandung Asik (Agamis, Sejahtera, Inovasi Kreatif dan Kolaboratif), dan akan berkomitmen untuk membawa perubahan Kota Bandung menjadi lebih baik.
3. Haru Suandharu – Dhani Wiranata
Baca Juga: IDC 2024: Teknologi AI Bukan Ancaman, Media Perlu Memanfaatkannya!
Haru Suandharu – Dhani Wiranata maju sebagai calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Bandung setelah diusung oleh Partai PKS dan Gerindra.
Tercatat sebagai Ketua DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu menggandeng mantan sekretaris pribadi Prabowo Subianto, yakni Dhani Wirianata, di Pilwalkot Bandung.
Selain itu paslon Haru-Dhani juga diusung oleh partai non parlemen, seperti Perindo, Ummat, dan PBB.
Sosok Haru Suandharu
Ia merupakan dosen dan pengelola bimbingan belajar Villa Merah, Haru Suandharu.
Haru juga pernah menjadi anggota DPRD Kota Bandung Pada 2009-2014 dan 2014-2019 dan anggota DPRD Jawa Barat dapil Kota Bandung-Kota Cimahi.
Haru Suandharu lahir di Tasikmalaya, 29 Juni 1975.
Ia lulus SMAN 5 Bandung pada tahun 1993, dan melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Program doktoralnya dia selesaikan di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Sosok Dhani Wiranata
Ridwan Dhani Wiranata lahir pada Maret 1992, di Jakarta dan merupakan lulusan S-1 Universitas Gunadarma jurusan teknologi informasi pada 2015.
Dhani Wirianata merupakan mantan sekretaris pribadi Prabowo Subianto.
Dhani menjadi sekretaris pribadi Prabowo Subianto selama lima tahun, terhitung sejak 2015. Karena itu, dirinya dekat dengan presiden terpilih Indonesia 2024-2029.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Garuda Pangan Nusantara periode 2016-2024 dan juga Komisaris di PT. AEN pada 2021-2024.
4. Arfi Rafnialdi – Yena Iskandar
Baca Juga: Catat! Bandung Great Sale 2024 Bakal Banyak Banjir Diskon di 21 Mal di Kota Bandung
Pasangan calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi diusung oleh Partai Golkar bersama Yena Iskandar yang diusung partai PSI.
Arfi dan Yena mendeklarasikan kesiapannya untuk maju menjadi Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung di Hotel Horison, Kota Bandung.
Dalam deklarasi tersebut, empat partai politik selain Golkar dan PSI turut meresmikan dukungan untuk Arfi dan Yena, yakni PAN, Hanura, Perindo, dan Garuda.
Pada Kamis, 29 Agustus 2024 pukul 14.00 WIB, Arfi dan Yena secara resmi mendaftarkan diri mereka ke KPU Kota Bandung.
Sosok Arfi Rafnialdi
Arfi merupakan Cucu dari Keluarga Dalem Kaum keturunan Raden Adipati Wiranatakusumah II Bupati Bandung ke-6 (1794-1829) yang dikenal sebagai Dalem Kaum.
Salah satu keturunannya adalah Rd. Ramli Prawiradilaga yang mana merupakan leluhur keluarga Arfi Rafnialdi.
Ia menempuh studi di SMA Negeri 3 Bandung, ITB Teknik Sipil dan Magister Administrasi Bisnis (MBA-ITB).
Arfi merupakan salah satu Staf Ahli kepercayaan Kang Emil (Ridwan Kamil, red) dalam melakukan transformasi di tingkat pemerintahan kota Bandung dan provinsi jawa barat dalam program Bandung Juara dan Jabar Juara.
Pada tahun 2013 saat Ridwan Kamil terpilih menjadi Wali Kota Bandung, Arfi ditunjuk sebagai Sekretaris Tim Pertimbangan Kebijakan Publik (Penasehat Walikota, red)
Salah satu janji kampanye yang dikenal pada tahun 2013 yakni Program Seratus Juta (100 Juta).
Jadi pada waktu itu program janji kampanyenya adalah 100 juta per RW per tahun, dan Karang Taruna, PKK, LPM Kelurahan 100 juta per kelurahan, hingga pada tahun 2015 digulirkanlah Program PIPPK (Program Inovasi Pemberdayaan pembangunan kewilayahan).
Sosok Yena Iskandar
Yena Iskandar Ma'soem lahir di Bandung, 12 November 1973 dari pasangan H. Nanang Iskandar Ma'soem dan Yetty Mulyawati.
Semasa hidupnya, sang ayah adalah tokoh senior dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat.
Nanang Ma’soem, Ayah dari Yena Iskandar merupakan putra dari pendiri Ma'soem Group, yaitu H. Ma'soem dan Hj. Aisyah.
H. Ma'soem dikenal sebagai pengusaha sukses mengembangkan beragam usaha di bidang pendidikan, SPBU, air mineral, dan apotik.
Yena Ma'soem tercatat sebagai alumni Program Studi Farmasi yang dulu masih menjadi bagian Fakultas Ilmu Pendidikan Alam Universitas Padjadjaran (Unpad).
Ia menyelesaikan studi S1, dan lulus dari program Profesi Apoteker tahun 1998, serta lulus dari Program Studi Magister Managemen Rumah Sakit Unpad tahun 2002.
Karier Yena di dunia pendidikan terbilang cemerlang seperti Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung, Asosiasi Klinik Indonesia Jawa Barat Bidang Kendali Mutu dan Biaya, Kadin Jawa Barat Bidang Pemberdayaan Perempuan, Bendahara Alumni FMIPA Unpad periode 2022-2026, hingga Bendahara Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI).
(YI)