KNPI Kota Bandung bekerjasama dengan Bandung TV menggelar acara uji publik dihadiri oleh 3 pasangan calon Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung dengan dipandu pembawa acara Sam Jeremi, berlangsung di Bandung TV pada Rabu 16 Oktober 2024 malam.
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - KNPI Kota Bandung bekerjasama dengan Bandung TV menggelar acara uji publik yang dihadiri oleh 3 pasangan calon Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung dengan dipandu pembawa acara Sam Jeremi, berlangsung pada Rabu 16 Oktober 2024 malam dan disiarkan live melalui Youtube Bandung TV.
Acara tersebut untuk mendengarkan penyampaian paparan visi misi dan gagasan untuk Kota Bandung 5 tahun mendatang pasangan calon yakni:
1. Pasangan calon nomor urut 1 : Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya (Asik)
2. Pasangan calon nomor urut 2 : Haru Suandharu-Dhani Wirianata (Hade)
3. Pasangan calon nomor urut 4 : Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem (Ayeuna)
Masing-masing pasangan calon tersebut mengikut sertakan pula para tim suksesnya dan undangan lainnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Bandung Pesan ke Ratusan Petugas Kebersihan: Sampah Tidak Dipilah Tidak Diangkut
Ketua KNPI Kota Bandung, Edwin Khadafi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan uji publik ini diselenggarakan untuk memberikan ruang bagi masyarakat, khususnya generasi muda, agar mereka lebih memahami visi, misi, dan gagasan setiap kandidat.
“Kegiatan ini merupakan langkah kami untuk membantu masyarakat Kota Bandung memilih berdasarkan gagasan dan program, bukan sekadar popularitas atau kesukaan pada sosok kandidat,” terang Edwin dikutip Youtube Bandung TV.
Ditambahkan oleh Edwin pihaknya menyayangkan ketidakhadiran pasangan Muhammad Farhan dan Erwin. Sebab dari empat pasangan calon yang diundang, tiga di antaranya hadir lengkap bersama wakilnya.
Baca Juga: Flyover Ciroyom Kota Bandung Akan Beroperasi Pekan Depan
Ketua Umum Forum RT RW Kota Bandung H. Lily Maulana usai menghadiri uji publik 3 pasangan tersebut menyampaikan kepada Beritainspiratif.com terkait sikapnya terhadap penyampaian visi, misi dan gagasan pada acara uji publik calon Walikota/wakil Bandung semalam di Bandung TV.
Lily menyampaikan, apresiasinya kepada KNPI kota Bandung sebagai penyelenggara yang bekerjasama dengan Bandung tv dan tayang secara Live tadi malam.
"Namun pihaknya menyayangkan acara seperti halnya peta debat itu tidak ada ruang waktu untuk yang hadir mewakili pemuda diwakili KNPI dan masyarakat," terangnya.
Ditambahkan LIly, dari ketiga pasangan yang hadir dan menyampaikan visi misi untuk kota Bandung yang menyimpan berbagai permasalahan, tentunya semua visi misi tersebut tidak salah dan semua bagus.
"Hanya apakah bisa dijalankan dengan komitmen atau tidak," tegasnya.
Menyinggung tentang kesejahteraan RT RW meningkatkan insentif dan melanjutkan PIPPK dengan penambahan anggaran tentunya tidak semudah itu apabila tidak di sertai pendampingan dan pelatihan bagi RW agar bisa melaksanakan dengan tanggung jawab serta aman mengikuti aturan.
Baca Juga: Pemkot Bandung Ajak Hotel, Restoran, hingga UMKM Kelola Sampah Mandiri
Baca Juga: Pasar - Pasar di Kota Bandung Didorong Olah Sampah, Maksimal Residu Dibuang 30 Persen
Lebih lanjut Lily mengungkapkan terkait masalah pendidikan, apabila sistem Zonasi selalu jadi masalah karena aturan dari pusat maka yang jadi PR adalah menambah sarana Pendidikan di beberapa wilayah di Kota Bandung.
"Jadi dengan sistem zonasi pun akan aman karena sarananya dekat," jelas Lily.
Lily juga menyampaikan tentang masalah kesehatan Sangat diperlukan penyediaan puskesmas tiap kelurahan agar pelayanan pada masyarakat lebih cepat dan mudah serta tidak ribet dalam pelayanan nya.
Baca Juga: Atasi Kemacetan, Pemkot Bandung Segera Luncurkan Regulasi Jam Masuk Kerja dan Sekolah
Lalu terkait masalah sampah, penanganan sampah harus di awali dengan Niat serius serta komitmen yang kuat jangan ada didalam nya kepentingan apapun.
"Berilah ruang yang leluasa pada tiap RW dengan di berikan anggaran yang memadai untuk berinovasi dan berkreasi membuat alat penanganan sampah secara mandiri," ujarnya.
Masalah yang lainnya agar RW selalu dilibatkan dalam pendataan masyarakat dari dinas terkait yang selama ini selalu melibatkan pihak ke tiga karena adanya ketersediaan anggaran.
"Tapi apabila menugaskan RW dalam program pemerintah, selalu disampaikan dengan bahasa pengabdian dan swadaya. Jadi kesimpulannya membangun kota Bandung untuk lebih baik, harus di awali dengan Niat Serius dan Komitmen yang kuat jangan ada kepentingan perintah itu ini dari partai," pungkasnya.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)