- Ragam
- 30 Oct 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) Jabar melakukan pengetesan Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 terhadap karyawan lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar di Gedung Bidang Pengendalian Frekuensi Biro Pengadaan Barang/Jasa, Jl. PH. H. Mustafa No. 22, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).
Adapun GPP menyediakan 50 alat tes dengan rincian 40 kuota untuk karyawan Biro Pengadaan Barang/Jasa serta 10 kuota untuk karyawan Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar.
Hasilnya, seluruh karyawan yang menjalani tes mulai dari staf, keamanan, hingga cleaning service, dinyatakan tidak reaktif COVID-19.
Baca Juga:Pemkot-bandung-siapkan-210-titik-lokasi-penjualan-hewan-kurban
Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Jabar Ika Mardiah mengatakan, kerja sama dengan GPP Jabar ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam pemenuhan tugas pelayanan masyarakat khususnya oleh Biro Pengadaan Barang/Jasa (Barjas) dan Humas Jabar.
"Kami Biro barjas dan Humas Jabar sangat tinggi interaksi dengan pihak luar, misalnya Biro Barjas ini memberikan layanan secara langsung kepada masyarakat, penyedia, dinas, juga kabupaten/kota," kata Ika.
"Tentunya ada kekhawatiran (berinteraksi) di tengah pandemi COVID-19, jadi (pengetesan) ini sebagai salah satu pencegahan penularan. GPP pun menyambut baik keinginan untuk bekerja sama melaksanakan rapid test ini," tambahnya.
Dengan hasil tes ini, Ika pun menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir jika harus mengurus suatu keperluan secara langsung di Gedung Biro Barjas maupun Gedung Serba Guna yang digunakan untuk Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
"Karena di tes ini karyawan LPSE di Dago juga ikut. Jadi tender yang kami undang ke Bandung tidak perlu khawatir, kami selalu menerapkan protokol kesehatan, menyediakan fasilitas cuci tangan, dan menjaga kesehatan karyawan," ucap Ika.
Baca Juga:Sektor-properti-berperan-signifikan-bangkitkan-perekonomian-akibat-pandemi-covid-19
Sementara itu, Ketua DPD GPP Jabar Parmiadi menjelaskan, pengetesan di Gedung Biro Pengadaan Barang/Jasa bagi karyawan di Biro Barjas dan Humas Jabar menjadi pembuka dari rangkaian kegiatan GPP Jabar dalam penanggulangan COVID-19 di Jabar.
"GPP berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Pemprov Jabar, jadi kami juga berkewajiban untuk ikut memerangi pandemi COVID-19. Kenapa kami pilih kegiatan pertama di Barjas, karena memang biro ini banyak berinteraksi dengan pihak luar terutama penyedia," kata Parmiadi.
"Jika (karyawan) Biro Barjas ini non reaktif, maka kepercayaan kepada Biro Barjas semakin tinggi," tuturnya.
Berikutnya, tes masif akan dilakukan dengan kuota 400 orang di Gedung Sate dan 300 orang di Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas I Bandung atau dikenal Rutan Kebon Waru pada Senin, 13 Juli mendatang.
Di Gedung Sate, Parmiadi berujar bahwa pihaknya bekerja sama dengan Jabar Bergerak dan Institut Pembangunan Jawa Barat (INJABAR) Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk pertama kalinya akan menguji coba alat uji cepat atau rapid test buatan Unpad.
"(Senin) akan diujicobakan alat rapid buatan Unpad. Selain itu kami juga menyediakan fasilitas swab test (tes usap) untuk yang reaktif (COVID-19)," kata Parmiadi.
Sementara tes masif di Rutan Kelas I Bandung akan diikuti oleh karyawan, tahanan, dan masyarakat sekitar rutan dan rencananya akan dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Yasonna H. Laoly.
"Untuk kegiatan di Rutan Kelas I, kami bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Selain tes COVID-19, kami di sana sekaligus menyerahkan bantuan sosial berbentuk 300 paket sembako," ujar Parmiadi.
Pendanaan keseluruhan bakti sosial yang dilakukan GPP Jabar ini, lanjut Parmiadi, dilakukan dengan konsep gotong royong dari donasi para donatur yang terkumpul.
"Program GPP ini implementasi ajaran Trisakti dari Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya bangsa. Kepribadian bangsa inilah yang diterapkan, yakni gotong royong untuk membantu pemerintah dan masyarakat," tutupnya.
(Ida)