- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Masyarakat Indonesia, melalui Kedutaan Besar RI di Amman, Yordania, menyediakan makanan berbuka puasa bagi Muslim Palestina di kompleks Masjid al-Aqsha, demikian keterangan dari Pelaksana Fungsi Palestina KBRI Amman, Nico Adam, yang diterima di Jakarta, Senin (28/5/2018) seperti dilansir Republika.co.id
Gagasan untuk menyediakan makanan berbuka puasa di Masjid al-Aqsha dilontarkan oleh Duta Besa RI untuk Yordania, Andy Rachmianto, pada 14 Mei lalu ketika masyarakat Palestina yang melakukan aksi Hari Kepulangan Akbar di Jalur Gaza digempur oleh tentara zionis Israel.
Aksi protes tersebut juga memperingati Hari Nakhba atau hari kemalangan bagi bangsa Palestina yang ke-70 tahun untuk mengenang pengusiran sedikitnya 750 ribu rakat Palestina dari kampung halaman mereka oleh penjajah Israel pada 1948 hingga kini.
"Dari Indonesia untuk Palestina" demikian gagasan dari Dubes Andy mengenai kegiatan menyediakan makanan berbuka di Masjid al-Aqsha bagi rakyat Palestina.
"KBRI Amman ingin berbagi sedikit kebahagiaan dengan saudara-saudara kita di Palestina. Semoga sumbangan kecil dari masyarakat Indonesia ini dapat menjadi oase bagi ratusan warga Palestina yang berbuka puasa di Masjid al-Aqsha," kata Dubes Andy menegaskan.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, aparat keamanan Israel pada Ramadhan tahun ini melarang berbagai bentuk bantuan dari Indonesia masuk ke al-Quds asy-Syarif yang juga dikenal dengan Yerusalem, khususnya kompleks Masjid al-Aqsha.
Hal ini diduga terkait dengan komitmen kuat Indonesia dalam membela Palestina dan sikap tegas Indonesia dalam menyikapi aksi-aksi ilegal pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Kegiatan yang dilakukan oleh KBRI Amman itu mendapat bantuan dari seorang aktivis warga Palestina dari al-Quds, yang juga merupakan alumni program pembangunan kapasitas yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri RI bagi warga Palestina.
Makanan berbuka puasa bagi warga Palestina disiapkan di dapur umum KBRI Amman. Dengan "mengelabui" aparat keamanan Israel, akhirnya makanan bisa dibawa ke dalam kompleks al-Aqsha dan dibagikan kepada ratusan warga Muslim yang berbuka puasa di halaman masjid.
Sebagian dari makanan lainnya didistribusikan kepada warga Muslim yang tinggal di sekitar al-Quds asy-Syarif, yang berada di luar kompleks Masjid al-Aqsha.
"Tidak ada suatu standar aturan yang baku bagi aparat keamanan Israel untuk melarang bantuan dari Indonesia. Hanya tergantung mood aparat Israel yang bertugas saja," kata aktivis Palestina tersebut.
Dia menambahkan bahwa ada juga aparat keamanan yang mempermasalahkan logo KBRI Amman dan tulisan "Embassy of Indonesia" yang tertulis pada kemasanan makanan berbuka puasa itu.
Sebelumnya, aparat keamanan Israel juga menghadang truk yang membawa makanan berbuka puasa sumbangan dari masyarakat Indonesia yang dikelola oleh Nusantara Palestina Center (NPC) di Gaza. Namun, truk itu akhirnya berhasil masuk ke kompleks Masjid al-Aqsha setelah "mengelabui" pihak keamanan penjajah Israel.
Donasi
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan donasi dari masyarakat Indonesia kepada masyarakat Palestina di sekitar Masjid al-Aqsha. Bantuan tersebut digunakan untuk program buka puasa (iftar) dan sahur bersama di Masjid Al-Aqsha.
Deputi Baznas Arifin Purwakananta mengatakan, masyarakat Indonesia sangat peduli terhadap masyarakat Palestina. Terkait isu pemindahan Kedutaan Amerika Serikat untuk Israel ke Yerusalem, masyarakat Indonesia melakukan protes.
Menurut dia, dukungan yang sekarang diperlukan masyarakat Palestina di Yerusalem saat Ramadhan sebenarnya dukungan untuk terus meramaikan Masjid al-Aqsha. "Sehingga, kami (Baznas) memberikan bantuan berupa iftar dan sahur di Masjid al-Aqsha dari bantuan masyarakat Indonesia," kata Arifin kepada Republika, kemarin.
Ia menyampaikan, Baznas baru saja mengirim dana untuk program buka puasa dan sahur di pelataran Masjid al-Aqsha. Program buka puasa dan sahur tersebut dinikmati oleh sekitar 400 warga Yerusalem di sekitar Masjid al-Aqsha.
Dana sekitar Rp 250 juta untuk program buka puasa dan sahur di Masjid al-Aqsha, dikatakan Arifin, diperkirakan cukup untuk 10 hari. Bantuan untuk program itu bukan hanya dari Baznas, melainkan ada bantuan dari lembaga lain juga untuk program buka puasa dan sahur di Masjid al-Aqsha. "Bantuan banyak juga dari lembaga lain," ujarnya.
(Kaka)