- Ragam
- 24 Nov 2024
NTB, Beritainspiratif.com - Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan berjalan mengunjungi Lombok Utara pada Minggu (16/9/2018). Sebelum memimpin rapat Percepatan Normalisasi Kegiatan Pariwisata Pasca-Bencana Gempa Lombok, Menko Luhut mengelilingi Pulau Gili Trawangan. Dalam kesempatan tersebut, ia berbincang dengan wisatawan dan para pelaku usaha.
Ia menemui dan bertanya kepada wisatawan, seperti Matthew yang berasal dari Inggris. Ketika ditanya oleh Menko Luhut apakah ia tidak takut datang ke Gili Trawangan, Matthew menjawab ia tidak pernah ragu datang ke pulau itu.
“Saya tidak takut, karena saya senang pulau ini dan saya melihat perbaikan sudah dilakukan oleh pemerintah Anda," jawabnya.
[caption id="attachment_19481" align="aligncenter" width="300"] Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan Melakukan Peninjauan Lokasi Pasca Bencana Gempa dan sempat bertanya ke wisatawan asing yang di Gili Trawangan, Lombok Utara, Minggu (16/9/2018), foto : Kemenko Maritim[/caption]
Christian dari Austria juga mengatakan kepada Menko Luhut ia senang melihat respon cepat dari pemerintah dalam menangani dampak gempa di Gili Trawangan.
Karan yang datang bersama 4 temannya dari India, ketika ditanya Menko Luhut mengatakan.
“Kami tidak takut untuk datang (ke Gili Trawangan) salut kepada aparat militer dan polisi yang membantu membangun kembali pulau ini, " katanya kepada Menko Luhut.
Bukan hanya wisatawan dari luar negeri, wisatawan lokal pun sudah mulai datang ke pulau ini seperti Ibu Agoes yang datang bersama dua temannya.
“Kami datang dari Jakarta, Pak. Kami tidak ragu dan senang melihat pulau ini sudah pulih," katanya.
Sebelumnya, Menko Luhut meninjau perkembangan pembangunan Pelabuhan Benoa. Menurut pihak Pelindo 3 sebagai pengelola Pelabuhan Benoa, pekerjaan pendalaman alur pintu masuk kapal ada yang masih tertunda sekitar 2 meter.
Menko Luhut mendapat keterangan terhambatnya pekerjaan tersebut karena terhalang oleh adanya kapa-kapal yang parkir di tempat itu.
Pihak pelabuhan mengatakan mereka masih menunggu perintah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pihak yang menangkap kapal-kapal tersebut- apa yang akan dilakukan terhadap kapal-kapal itu.
Ada sekitar 270-an kapal yang masih berada di Pelabuhan Tanjung Benoa yang masih menunggu proses pembuatan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI).
“Sekarang kita harus dorong agar kapal-kapal ini segera punya SIPI agar tidak menghalangi pengerjaan pendalaman Pelabuhan Benoa ini," kata Menko Luhut.
Pelindo 3 menerangkan bahwa Pelabuhan Benoa ini juga terkait dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa yang telah mendapat persetujuan pemerintah. Lahan yang sekarang ditimbun ini akan diratakan untuk pengembangan pelabuhan di Teluk Benoa, jadi bukan reklamasi Tanjung Benoa. (Yones)