- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com : Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat harus siap dengan energi baru terbarukan atau EBT. Jabar perlu beralih dengan tidak lagi menggunakan energi berbahan baku fosil.
Hal ini diungkapkan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, usai Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Rabu (19/9/2018).
“Kalau nanti minyak dan gas bumi habis, tentulah kita harus sudah siap dengan energi baru,” tutur Emil.
Pemda Provinsi Jawa Barat mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2050 ke DPRD Jawa Barat. Rencana Umum Energi Daerah ini menyajikan berbagai data dan informasi mengenai EBT.
Melalui Raperda RUED ini, pengembangan energi daerah di Jawa Barat diarahkan pada kebijakan konservasi dan efisiensi pemanfaatan energi. Untuk itu, Pemda Provinsi Jawa Barat menginisiasi untuk membentuk kelembagaan energi di daerah dalam bentuk Forum Energi Daerah agar RUED Provinsi Jawa Barat dapat diimplementasikan.
Emil mengungkapkan, Jawa Barat mempunyai berbagai potensi energi yang perlu dikembangkan. Seperti energi surya dan angin.
“Daerah Provinsi Jawa Barat memiliki beberapa sumber daya energi. Antara lain minyak dan gas bumi (migas), panas bumi, air, serta beberapa sumber energi lain yang masih perlu didorong yaitu energi surya, angin, dan bioenergi,” kata Emil dalam pidatonya tentang pengajuan Raperda RUED di hadapan 64 anggota DPRD Jabar yang hadir dalam Rapat Paripurna tersebut.
Berdasarkan baseline Tahun 2015, total penyediaan energi untuk daerah Provinsi Jawa Barat sebesar 28 juta Tonne Oil Equivalence (TOE). Energi ini bersumber dari konversi energi minyak bumi 31%, batubara 24%, gas bumi 30%, dan EBT 15%.
Gubernur menambahkan, nilai investasi untuk membangun instalasi penyedia tenaga listrik bersumber EBT lebih tinggi dibandingkan dengan membangun instalasi PLTU berbahan bakar gas atau batubara.
"Karena itu, penting adanya dukungan pemerintah pusat pada berbagai sektor," pungkasnya. (Yanis)