- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Nyawa Haringga Sirila, 23 tahun, berakhir di tangan massa yang diduga suporter Persib Bandung, Bobotoh. Warga Cengkareng, Jakarta Barat itu tewas setelah dipukuli menggunakan balok dan benda keras lainnya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (23/9/2018).
Adapun, menurut pernyataan Polrestabes Bandung, Haringga adalah suporter Persija. Maksud hati ingin menyaksikan tim kebanggaannya bertanding, pria bertubuh gempal ini malah menemukan ajalnya di GBLA.
Kabar meninggalnya Haringga ternyata telah sampai di telinga Direktur Utama Persija, Gede Widiade. Pengusaha asal Jawa Timur itu mengutuk perilaku pihak yang tega membunuh Haringga.
Gede bahkan membanding-bandingkan keadaan kala timnya menjamu Persib di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Juli lalu. Kala itu, kata Gede, ada seorang pendukung Persib, Viking, tertangkap menyusup ke dalam stadion.
Seorang pendukung tersebut tidak mendapatkan intimidasi sedikitpun. Bahkan, diamankan oleh Pengurus Pusat (PP) suporter Persija, Jakmania. Lalu, dipulangkan menuju Bandung.
"Pada waktu Persib ke Jakarta, kita mencoba menahan, memperbaiki hubungan yang selama ini kurang bagus. Pada waktu ada teman-teman suporter dari Bandung datang ke Jakarta, tertangkap sama anak Jakmania, diselamatkan oleh pengurus (Jakmania), untuk diurus dan dikembalikan ke Bandung tanpa korban," ujar Gede dikutip dari bolaskor.com, Minggu (23/9/2018).
Waktu itu, Polda Metro Jaya dan Jawa Barat memberikan imbauan kepada Viking untuk tidak away ke Jakarta. Akan tetapi, seruan itu malah dilanggar.
"Satu orang juga, sedangkan imbauan dari Polda (Jawa Barat) juga sudah ada. Imbauan dari Polda (Metro Jaya) juga ada, untuk rekan-rekan dari Jawa Barat, supaya tidak hadir, waktu itu tertangkap sama kita, tidak kita apa-apakan. Ini mohon ini. Tolong dibantu supaya tidak ada korban lagi," kata Gede.
"Kan sama saja membiarkan korban terjadi. Saya sama Bung Ferry (Ketua Umum Jakmania, red) sudah mati-matian mengubah attitude Jakmania. Kalaupun ada orang yang mengatakan, kan sudah dilarang, tapi tetap datang, tapi waktu Viking datang ke Jakarta, ada imbauan dari Kapolda kami, tetapi kami tetap tidak melakukan tindakan seperti ini," tutur Gede.
Gede juga mempertanyakan, apakah pantas Haringga untuk dibunuh, sementara di sisi lain, pihaknya malah mengamankan seorang Viking yang ketahuan menyusup?
"Apakah karena hal tersebut orang harus dibunuh, diizinkan? Ini negara hukum. Aparat harus menyelesaikan secara tuntas sampai ke akar-akarnya. Supaya tidak terjadi lagi," imbuh Gede mengakhiri. (Yones)