- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Berbagai program inovasi terus digalakkan di Kota Bandung baik di tingkat pemerintahan kota maupun di tingkat pemerintahan kecamatan. Salah satunya program pelayanan Anak Dengan Disabilitas (ADD) bernama ADD Corner, hal tersebut diungkapkan inisiator ADD Corner Nunung Siti Nurfaridah, saat ditemui Beritainspiratif.com pada pelaksanaan ADD Corner di balai RW 2 Komplek Tirta Wening Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Selasa (9/10/2018).
Pada pelaksanaannya, ADD Corner ini baru di luncurkan pada Jumat, 28 September 2018. ADD Corner ini akan fokus pada tiga bidang akses bagi ADD yakni akses terhadap pendidikan akses kesehatan dan akses sosial.
"Jadi ada ADD Corner ini berawal dari produk proyek perubahan, saya adalah peserta diklat kepemimpinan tingkat 4 di Pusdikmin Polri salah satu kegiatannya adalah on kampus dan off kampus. Ketika off kampus kita wajib membuat produk proyek perubahan, nah saya berpikir bahwa dengan 200 orang anak disabilitas yang ada di Kecamatan Cibiru yang pada umumnya juga warga miskin dan belum mendapat akses sosial, akses kesehatan dan akses pendidikan sehingga dari situ saya mengambil ini sebagai proyek perubahan," papar Nunung.
Meski begitu, Nunung menegaskan bahwa program ADD Corner melalui proyek perubahan ini, hanya awalan saja, fokusnya adalah tetap memberi akses segala kebutuhan baik kesehatan, pendidikan maupun sosial terhadap ADD dengan berkepanjangan.
Karena ini awal atau prototype peserta ADD Corner pun masih dibatasi yaitu 10 orang per kelurahan namun tidak menutup kemungkinan ke depan peserta ada ADD Corner akan terus bertambah.
“Saya awalnya menghubungi berbagai stakeholder, saya menghubungi Pak Camat, Kepala Puskesmas Cibiru, dan tujuannya adalah Posyandu multifungsi tetap jalan ADD Corner juga jalan minimal di 4 kelurahan aja dulu, alhamdulilah pihak-pihak yang dihubungi merespon positif,” jelasnya.
Nunung mengatakan ADD Corner ini berupa kegiatan yang digelar bergiliran di 4 Kelurahan di Kecamatan Cibiru, dilakukan selama satu bulan sekali. Kegiatan ADD Corner di masing-masing kelurahan tersebut di isi dengan pengecekan kesehatan, hiburan, kesenian, juga pemaparan materi diskusi terhadap orang tua para ADD Corner, kegiatan ini juga bekerjasama dengan berbagai pihak.
"Sejauh ini pelaksanaan ADD Corner telah digelar sebanyak 3 kali, sebelumnya ADD Corner pertama Kelurahan Cipadung diisi dengan storytelling pesertanya adalah ADD dan anak pada umumnya. Kemudian yang kedua di Kelurahan Pasir Biru diisi dengan bernyanyi bersama para relawan dan yang ketiga di Kelurahan Cisurupan, yang ke empat akan digelar pada 12 atau 13 Oktober di Kelurahan Palasari dan akan diisi dengan komunitas Karinding dan Gamelan supaya para anak-anak disabilitas juga bisa mengenal alat-alat musik tradisional,"paparnya
Ke depan, ADD Corner akan terus bekerja sama dengan para relawan dari berbagai pihak baik itu swasta maupun pemerintahan, hal itu dilakukan agar bisa melakukan pendidikan inklusi di mana anak dengan disabilitas belajar dalam satu lingkungan pendidikan bersama dengan anak-anak pada umumnya.
"Yang saya kejar adalah pendidikan inklusinya sehingga kader Posyandu bisa melakukan hal itu sekaligus, menjadi kader Posyandu iya juga menjadi pembimbing ADD Corner, tentu dengan melibatkan relawan-relawan dari berbagai pihak dari kampus misalnya, kami hari ini melibatkan relawan dari laboratorium Syifa Al Qulub yang di pimpin ibu Yulianti membawa mahasiswa jurusan Tasawuf Psikoterapi, UIN Bandung, guru TK Krida Nusantara, juga dari Lembaga Seni Lukis dan Kaligrafi yang membimbing melukis bersama Para ADD di sini,"
Nunung Berharap ada D'corner bisa ada di berbagai kelurahan atau kecamatan di Kota Bandung. Ia juga menyampaikan telah membuat buku panduan mendirikan ADD Corner sehingga bagi yang ingin membuat ADD Corner bisa berkonsultasi.
"Kami juga membuat buku panduan ADD Corner kalau ada yang membuat ADD corner bisa langsung sharing aja, saya juga sangat berharap kepada pemerintah di tingkat kota untuk bisa menindaklanjuti program ADD Corner ini agar menjadi program wajib setiap kecamatan atau Posyandu kelurahan di Kota Bandung karena selama ini baik pendanaan buku panduan dan program yang disusun masih dilakukan secara inisiatif pribadi," pungkasnya. (Tito)