- Ragam
- 24 Nov 2024
Jakarta,Beritainspiratif.com - Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung perjuangan atlet-atlet disabilitas Indonesia yang berlaga di Asian Para Games 2018 cabang olahraga angkat berat di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (10/10/2018). Pada kesempatan ini Presiden menyaksikan partai final kelas 73 kilogram putri dan 79 kilogram putri.
Tiba sesaat sebelum pertandingan dimulai, Presiden didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko disambut Ketua Umum Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Pada partai final angkat berat kelas 73 kilogram putri, tampil paralifter andalan Indonesia Nurtani Purba. Sayang, Nurtani belum berhasil mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia setelah mengakui keunggulan paralifter asal China Han Miaoyu. Medali perunggu diraih oleh atlet asal Uni Emirat Arab Haifa.
Nurtani harus puas dengan medali perak setelah mencatatkan angkatan terbaik 115 kilogram. Sementara Han Miayo berhasil memecahkan rekor Asia setelah mencatatkan angkatan terbaik seberat 130,50 kilogram. Rekor Asia untuk kelas ini sendiri sebelumnya tercatat 130 kilogram atas nama Fu Taoying yang diukirnya dalam Kejuaraan Angkat Berat Asia Terbuka tahun 2015 di Almaty, Kazakhstan.
[caption id="attachment_22245" align="aligncenter" width="640"] Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung perjuangan atlet-atlet disabilitas Indonesia yang berlaga di Asian Para Games 2018 cabang olahraga angkat berat di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (10/10/2018), Foto : Intan, Biro Pers-Setpres[/caption]
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyaksikan pertandingan kelas 79 kilogram putri di mana paralifter andalan Indonesia lainnya Siti Mahmudah tampil. Namun, seperti halnya Nurtani, Siti Mahmudah juga belum berhasil menambah pundi-pundi medali emas kontingen Indonesia.
Angkatan terbaik Siti seberat 120 kilogram hanya mampu mengantarkannya meraih medali perak. Adapun medali emas disabet paralifter China Xu Lili setelah mencatatkan angkatan terbaik seberat 141 kilogram.
Catatan Xu ini sekaligus memecahkan rekor Asia dan rekor dunia. Sebelumnya rekor dunia untuk kelas ini tercatat atas nama Bose Omolayo asal Nigeria dengan angkatan seberat 139,50 kilogram.
"Ya tadi kan ada dari China yang memang, (angkatannya) 141 kilogram itu _new world record_ sama _new asian record_ juga. Memang berat," kata Presiden menanggapi hasil yang diraih paralifter Indonesia.
[caption id="attachment_22246" align="aligncenter" width="640"] Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung perjuangan atlet-atlet disabilitas Indonesia yang berlaga di Asian Para Games 2018 cabang olahraga angkat berat di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (10/10/2018), Foto : Intan, Biro Pers-Setpres[/caption]
Dengan tambahan dua medali perak dari cabang angkat berat ini, Indonesia bertengger di peringkat keenam klasemen perolehan medali sementara Asian Para Games 2018 dengan 13 medali emas, 20 medali perak, dan 23 medali perunggu. Terkait target, Presiden tetap optimistis kontingen Indonesia bisa mencapainya dan bahkan melampauinya.
"Ya yang jelas sudah saya berikan target 16 emas, masuk 8 besar. Menurut saya, emasnya akan lebih dari 16. Insyaallah. Yakin saya. Saya yakin mungkin lebih dari 20. Tapi yang jelas lebih dari 16," ucap Presiden kepada jurnalis.
Menurutnya, dalam sebuah kompetisi memasang dan melampaui target merupakan hal yang sangat baik. Namun demikian, untuk mengejar prestasi yang lebih baik lagi diperlukan banyak kompetisi.
"Ya yang namanya sebuah kompetisi ada target yang sudah kita pasang kemudian melampaui itu bagus sekali. Tetapi bahwa untuk mengejar pada prestasi yang baik memang perlu kompetisi-kompetisi. Sering mengirim kompetisi, try out ke luar negeri," ujarnya.
[caption id="attachment_22247" align="aligncenter" width="640"] Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung perjuangan atlet-atlet disabilitas Indonesia yang berlaga di Asian Para Games 2018 cabang olahraga angkat berat di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (10/10/2018), Foto : Intan, Biro Pers-Setpres[/caption]
Kepala Negara pun berharap agar dirinya bisa menonton pertandingan lainnya di Asian Para Games jika memiliki waktu luang di sela-sela agenda kerjanya.
"Ya sama seperti Asian Games, kalau longgar ya saya lihat. Longgar, lihat. Nanti sore lihat lagi," katanya.
Ia pun menanggapi wajar terkait beberapa cabang olahraga yang minim penonton. Menurutnya, ada cabang-cabang yang memang diminati banyak orang, ada juga yang kurang diminati.
"Ya sama dulu di Asian Games juga sama ada yang cabang-cabang olahraga tertentu yang orang minatnya enggak banyak. Sama lah di semua cabang olahraga, ada yang senang kayak sekarang ini yang senang di badminton, basket, tenis meja, renang," tandasnya. (Yones)