- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Kuala Lumpur, Beritainspiratif.com - Saleem yang dikenal sebagai vokalis grup musik “Iklim” yang beraliran slow rock, di era tahun 1990-an, dengan lagu hitnya yang tembus ke pasaran musik Indonesia "Suci Dalam Debu", meninggal dunia dalam usia 56 tahun di Pusat Perubatan Universiti Kebangsaan Malaysia (PPUKM), Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (14/10/2018) pukul 06.15 waktu setempat.
Menurut Juriah Bachok (istri Saleem), Saleem yang lahir dengan nama lengkap AM Saleem Abdul Majeed, telah dirawat ruang Intensive Care Unit (ICU) setelah mengalami kecelakaan sepeda motor pada 20 September 2018 lalu, demikian diungkap istrinya kepada Harian Metro.
Dalam kecelakaan tersebut 12 tulang rusuk Saleem patah dan salah satunya menusuk paru-paru Saleem.
Saat kejadian, pengemudi mobil dilaporkan mencoba berbelok ke kiri untuk memasuki kantor Grand Saga di Batu 11 Toll Plaza, sebelum belok ke sisi kiri, mobil ditabrak oleh sepeda motor Saleem.
Lagu “Suci Dalam Debu” era 1990-an sukses di pasaran hingga meraih popularitas tinggi tak hanya di Malaysia, tetapi juga sampai Indonesia pada masanya.
Lagu tersebut sering dinyanyikan oleh masyarakat pada event tertentu termasuk musikus Indonesia. Namun demikian meskipun lagu tersebut sering dibawakan dan dinyanyikan tidak banyak orang yang mengenal makna dibalik syairnya.
Meskipun sedikit terdapat kata yang asing, karena sedikit berbahasa Malaysia, namun syairnya akrab di telinga penggemarnya di era 1900-an.
Kita mencoba menggali makna dibalik syair “Suci Dalam Debu” tersebut yang dilansir pada (13/4/2017) dari laman sufitulungagung.wordpress.
Lagu yang berjudul “Suci dalam Debu” di bawah ini kami akan sedikit diungkapkan maknanya di balik lagu tersebut.
Bait 1 :
Engkau bagai air yang jernih
Di dalam berkas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlindung jua
Maknanya :
Engkau yang di maksud adalah Ruh
Berkas yang berdebu adalah jasad
Kotor nya diri terlihat nyata
Kesucian Ruh tertutup nafsu
Bait 2 :
Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Biarlah salah di mata mereka
Biar perbezaan terlihat antara kita
Maknanya :
Cinta tidak hanya terlihat pada syariat
Cinta hakiki lahir dari sucinya jiwa
Tidak peduli orang lain berkata apa
Biarlah nanti terlihat bedanya
Bait 3 :
Kuharapkan kau kan terima
Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta kita
Kita yang rasa
Maknanya :
Harapanku agar kau menerimaku
Karena ku di pandang sebelah mata
Tapi aku dan Kau adalah cinta sejati
Dan hanya kita yang bisa merasakan
Bait 4 :
Suatu hari nanti
Pastikan bercahaya
Pintu akan terbuka
Kita langkah bersama
Maknanya :
Dan disaat waktuku tiba
Ku yakin semua kan menjadi nyata, cahaya
Cinta tergelar dihadapan hamba
Kembali bersama dalam naungan cintaNya
Bait ke 5 :
Di situ kita lihat
Bersinarlah hakikat
Debu jadi permata
Hina jadi mulia
Maknanya :
Dan disanalah akhirnya akan terlihat
Kenyataan hakekat yang menjadi tujuan
Di dunia terlihat kotor bagai debu hina
Di sana nyata sebagai permata mulia
Bait ke 6 :
Bukan khayalan yang aku berikan
Tapi keyakinan yang nyata
Kerana cinta lautan berapi
Pasti akan kurenang jua
Maknanya :
Semua adalah nyata bagi yang sadar, Kepadanyalah semua berasal
Mendapat cintaNya memang tak gampang
Seakan lautan api yang harus kau selam
(Yanis)