- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Fenomena stunting atau gagal tumbuh, saat ini tengah menjadi perhatian banyak pihak, tak terkecuali Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat deklarasi pencegahan stunting di lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu (18/11/2018).
Ridwan Kamil mengatakan diantara penyebab terjadinya stunting karena dua hal yang pertama adalah buruknya asupan gizi pada 1000 hari pertama kelahiran bayi, dan buruknya lingkungan di mana bayi dilahirkan.
"Dampak stunting ini bukan urusan tinggi badan saja, stunting ini dampaknya terjadi pula pada gagal pertumbuhan otak, sehingga kualitas manusianya tidak hanya secara fisik tapi juga secara mental," jelasnya.
Pihaknya menegaskan sebagai bentuk keseriusan Pemprov Jabar menangani stunting akan terus dilakukan kegiatan-kegiatan edukasi tentang pencegahan stunting di seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat.
"Terjadinya stunting itu pada usia balita karena gizi buruk, karena lingkungan sanitasi buruk dan lain sebagainya, mulai kelihatan seorang kena stunting atau tidak itu biasanya di usia 2 tahun, makanya di hari ini bersama 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat kita mencanangkan program anti stanting selama 5 tahun ke depan," ujar mantan Walikota Bandung ini.
Secara teknis, pihak Pemprov Jabar bekerjasama dengan instansi terkait untuk menyampaikan pentingnya pencegahan stunting pada anak.
"Oleh karena itu, ini adalah kerjasama, bukan hanya pemerintah tapi lembaga-lembaga lain seperti PKK, posyandu, perbankan, atau lembaga-lembaga lain yang berkepentingan, mudah-mudahan mulai hari ini pencegahan stunting menjadi program yang maksimal bagi kesehatan rakyat Jawa Barat," tutur suami dari Atalia Praratia ini.
Lanjutnya, angka stunting tertinggi di Jawa Barat adalah di Kabupaten Garut dengan persentasi 43 persen. "Adapun untuk Jawa Barat sendiri ada di angka 29 persen artinya sepertiga bayi/balita terdampak oleh stunting," tandasnya. (Tito)