- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Melimpahnya potensi kopi jenis Robusta di Kabupaten Ciamis membuat sejumlah pegiat kopi di kabupaten tersebut memutar otak untuk memaksimalkan sistem pengolahan. Demikian disampaikan salah satu pegiat kopi asal kabupaten Ciamis, Epi Wibawa,
saat mengikuti Festival Hari Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang digelar di Gedung Sate, pada Sabtu (18/12/2018)
Hal tersebut, kata Epi, lantaran jika di wilayah lain perkebunan kopi berada di ketinggian 1000 sampai 1800 meter diatas permukaan laut (MDPL), sedangkan di Kabupaten Ciamis ketinggian kebun kopi paling tinggi hanya sekitar 600 sampai 900 MDPL.
"Ketinggian tersebut untuk kopi jenis Arabica kurang bagus, jadi kita konsentrasi di jenis Robusta, persoalan rasa Robusta yang dianggap kurang bersahabat itu hanya persoalan pengolahan saja yang kurang maksimal," ungkapnya saat ditemu Beritainspiratif.com.
Selain itu, kurangnya minat terhadap pengembangan kopi jenis Robusta juga disebabkan oleh banyaknya petani yang merasa nilai jual kopi Robusta tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang harus dikeluarkan.
"Jadi kebanyakan kopi Robusta ngolahnya seadanya," imbuh Epi.
Namun begitu, di Kabupaten Ciamis justru kopi Robusta sangat melimpah, tinggal bagaimana caranya memaksimalkan metode pengolahannya dioptimalkan.
"Buktinya setelah kita proses dengan baik dengan mendekati pengolahan sebagaimana kopi jenis Arabica penjualannya dan rasanya juga jadi kompetitif," tambah Epi.
Meski mungkin tidak betul-betul sama, tapi setidaknya penjualan kopi Robusta di Ciamis tidak terlalu jauh ketimpangannya dengan jumlah penjualan kopi Arabica
"Tinggal kita harus bisa maksimal mengurus kopi Robusta nya," lanjut Epi.
Pihaknya juga mengatakan, kopi Robusta di Kabupaten Ciamis pemasarannya dinilai terus membaik salah satunya dengan menyuplai kedai-kedai kopi juga penjualan ke berbagai daerah.
"Sejak dua tahun terakhir kita fokus ngurus kopi di Ciamis, alhamdulillah, salah satunya kopi Ki Oyo ini sudah sampai dipasarkan ke luar Jawa seperti Sumatera sampai ke luar negeri juga ada, karena pemilik kopi Ki Oyo sudah luas jaringannya," ungkapnya.
Epi berharap, seiring dengan perkembangan kopi di Indonesia, jerih payah para petani juga bisa dihargai semaksimal mungkin sehingga kesejahteraan juga bisa terus meningkat.
(Tito)