- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Sejumlah komunitas terdiri dari Search for Common Ground (SfCG) Indonesia, Jaringan Kerja Antarumat Beragama (JakaTarub), Setara Institute, Deklarasi Sancang, Gusdurian Bandung, Layar Kita, dan komunitas lainnya menggelar Bandung Lautan Damai (Balad) 2018 dari 10 November sampai Senin 10 Desember 2018 nanti.
Menurut keterangan Kordinator Balad 2018, Wawan Gunawan Balad merupakan hajat warga bandung dalam merayakan toleransi sebagaimana Bandung dikenal dengan kota yang sangat heterogen.
“Balad 2018 ini terdiri dari banyak kegiatan yang bernuansa kemanusia dan toleransi serta isu mendesak lainya seperti kekerasan terhadap perempuan dan marjinalisasi kaum minoritas, pada prinsipnya Balad 2018 mengusung tema Hummanity For All,” kata Wawan, saat ditemui Beritainspiratif.com di Bandung Creative Hub (BCH) Jalan Laswi Kota Bandung, Sabtu (12/8/2018).
Wawan memaparkan, pada (10/11/2018) telah dilaksanakan peringatan hari Pahlawan, di makam Dewi Sartika, kemudian pada (11/11/2018) digelar Talkshow kepahlawanan di Radio RRI, lalu pada (28-29/11/2018) digelar Diskusi Buku, pada 1 Desember – 6 Desember digelar Seni Eksperimental.
Diskusi Buku "Ada Aku diantara Indonesia dan Tionghoa I", nonton film d, Diskusi Strategi Pembauran Indonesia dan pemaparan hasil riset tentang Analisa Kebijakan Daerah, di Universitas Kristen Maranatha.
“Adapun untuk hari ini Sabtu, (8/12/2018) kita gelar diskusi dengan tema merumuskan strategi aksi: Media untuk Keragaman dan Anti Kekerasan terhadap Perempuan, kemudian pembukaan pameran komik, dan workshop dongeng keragaman untuk para guru, lalu besok Minggu ada workshop media sosial, dan terakhir penutupannya senin (10/12/2018) kita ada konser keragaman,” papar pria yang juga Presidium JakaTarub tersebut.
Wawan menjelaskan acara tersebut digelar sebagai perayaan berbagai hari penting baik nasional maupun internasional. “Jadi kita awali dari Sepuluh November biasanya sampai 10 Desember jadi semua tema 10 November hari Pahlawan kemudian 16 November hari toleransi kemudian ada hari Anti Kekerasan Terhadap perempuan kemudian hari HAM 10 Desember, jadi kita rangkaikan,” Kata Wawan.
Melalui kegiatan tersebut, dikatakan Wawan, diharapkan cara pandang masyarakat Bandung senantiasa diingatkan bahwa Bandung itu kota yang beragam.
“Rangkaian kegiatan yang kita gelar, sejak awal ini adalah kolaborasi dari 2012, waktu itu hanya 12 jaringan komunitas, sekarang sudah sekitar 60 jaringan yang terlibat dikoalisi Bandung Lautan Damai. Semoga gerakan ini bisa mengedukasi warga Bandung untuk menciptakan damai dalam keberagaman,” pungkasnya.
(Tito)