- Pendidikan
- 25 Nov 2024
Cirebon, Beritainspiratif.com – Kementerian Perdagangan kembali menunjukkan komitmennya untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang bulan
puasa dan Lebaran 2019, kali ini di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meninjau kondisi harga dan bapok di lokasi sementara Pasar Pasalaran Plered, Kecamatan
Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (4/4).
“Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan mandat Presiden Joko Widodo untuk memeriksa kondisi fisik pasar maupun komoditas yang dijual, khususnya bapok. Pemerintah berkomitmen menjaga kestabilan harga pangan dan mengantisipasi peningkatan permintaan masyarakat terhadap bapok di bulan puasa agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang
nantinya,” ujar Mendag.
Usai meninjau kondisi bapok di Pasar Pasalaran Plered, Mendag mengungkapkan perkembangan stok dan harga bapok terpantau stabil, bahkan cenderung turun untuk komoditas beras. Beras premium dijual di harga Rp10.500-11.500/kg, sedangkan beras medium dijual mulai harga Rp8.500/kg, di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang seharga Rp9.450/kg.
Komoditas lainnya yaitu gula pasir Rp11.000-12.000/kg, minyak goreng curah Rp8.000-9.500/kg atau setara Rp7.200-8.550/liter, minyak goreng kemasan Rp12.500/liter, daging sapi Rp110.000/kg, daging ayam ras Rp28.000-30.000/kg, dan telur ayam ras Rp22.000-23.000/kg.
Adapun cabe merah besar terpantau Rp24.000-26.000/kg, cabe merah keriting Rp20.000-22.000/kg, dan cabe rawit merah Rp32.000-36.000/kg. Sedangkan, bawang putih berharga Rp37.000/kg dan bawang merah terpantau sedikit mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp25.000/kg menjadi Rp28.000/kg.
“Pemerintah terus berupaya menjaga keseimbangan harga di tingkat petani, pedagang, dan konsumen. Jangan sampai harga mengalami kenaikan sehingga menyulitkan konsumen, tapi juga jangan turun terlalu jauh merugikan petani. Pemerintah harus mampu hadir untuk seluruh masyarakat,” lanjut Mendag.
Langkah antisipasi mengawal kestabilan harga dan ketersediaan bapok ini telah diawali Kemendag dengan menggelar Rapat Koordinasi Nasional bapok menjelang bulan puasa dan Lebaran di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (20/3). Rakornas tersebut bertujuan mengidentifikasi kesiapan kementerian/Lembaga terkait, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas stok dan harga bapok, serta mengidentifikasi kecukupan stok bapok di daerah-daerah.
Pasar Pasalaran Plered merupakan salah satu pasar rakyat yang sedang dibangun fisiknya di Provinsi Jawa Barat melalui tugas pembantuan (TP) tahun 2017 sebesar Rp6,8 miliar dan siap ditempati tahun ini dengan omzet diprediksi mencapai Rp1,167 miliar bulan. Pasar Pasalaran akan menampung sebanyak 1.604 pedagang dengan 648 los lama dan 428 los baru di atas lahan seluas Pada kunjungan kerja di Cirebon ini, Mendag juga berkesempatan meninjau Centra Batik Trusmi.
Pada kunjungan tersebut, Mendag mengimbau pemerintah daerah Kabupaten Cirebon menata ulang pasar batik tersebut agar mampu menarik banyak pengunjung lokal dan mancanegara.
(Yones)