- Ragam
- 24 Nov 2024
Bandung,Beritainspiratif.com - Pansus VII Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Jawa Barat, membahas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan dinas terkait di gedung DPRD jalan Dipinegoro kota Bandung, Rabu (7/8/2019).
Pembahasan KEK ini terkait dengan penyusunan rancangan peraturan daerah (raperda) perubahan atas perda prov. Jawa Barat nomor 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) prov. Jawa Barat tahun 2009-2029.
Ketua Pansus VII Herlas Juniar mengatakan dalam RTRW tersebut, pemprov Jabar menetapkan enam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan diusulkan ke pusat.
Keenam KEK itu adalah KEK Cikidang Sukabumi, Pangandaran, Kertajati, Walini, Jatiluhur dan KEK Jatigede.
Pembahasan ini kata Herlas, untuk mengetahui kesiapan dari enam KEK yang diusulkan dan rencana yang akan dilakukan.
"Artinya kami ingin mengetahui kelayakan dari ke enam KEK yang diusulkan itu seperti apa, lalu kita proses bagaimana kemampuan pengusungnya," ujar Herlas kepada Beritainspiratif.com.
Menurut Herlas sebelum diusulkan ke pusat, KEK yang diajukan oleh kabupaten/ kota harus mendapat rekomendasi dari pemerintah provinsi. "Karena itu, kita harus memastikan bahwa keenam KEK yang diusulkan itu, sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pusat," imbuhnya.
Politisi partai Demokrat ini menilai dari enam KEK yang diusulkan itu, baru Cikidang dan Pangandaran yang sudah memenuhi persyaratan. Namun, konsep bisnis plan Pangandaran, harus diperbaiki lagi. Sedangkan lainnya yang feasible adalah Kertajati untuk industri.
"Sementara Walini masih banyak persyaratan yang belum dipenuhi, termasuk Jatiluhur dan Jatigede belum banyak yang dilakukan," papar dia
Herlas menambahkan, awalnya KEK diprogramkan untuk membuka kawasan dan percepatan pembangunan diluar Jawa. Tapi sekarang pemda di Jawa juga tertarik untuk mendorong daerahnya menjadi KEK, sekalipun banyak kendala.
"Awalnya (KEK) untuk diluar Jawa bukan di Jawa, tapi konsepnya bagaimana melakukan percepatan pembangunan dan ekonomi di kawasan tersebut," pungkasnya. (Ida)