Selama Tahun 2019 Diskar PB Kota Bandung Selamatkan Aset Senilai Lebih Rp810 Milyar



Bandung, Beritainspiratif.com - Awal tahun 2020 sejumlah wilayah di Indonesia terkena musibah banjir, begitu juga di Kota Bandung 6 rumah dilalap si jago merah. Untuk itu, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengingatkan kepada warga untuk waspada dan berhati-hati.

Kepala Bidang Kesiap Siagaan Operasi Pemadaman dan penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, Kurnia Saputra mengatakan dimusim kemarau, kebakaran kerap terjadi dan dimusim penghujan banjir dimana-mana.

"Kalau banjir di Kota Bandung ini, bisa dikatakan cepat surut. Hanya saja ketika hujan deras terjadi beberapa kawasan mengalami banjir," ucapnya di Cicadas Jalan Asep Berlian Kota Bandung, Senin (6/1/2020).

Pihaknya menghimbau agar selalu waspada baik itu kebakaran ataupun banjir, warga lebih hati-hati minimal saat pergi sering mengecek listrik dan mematikan aliran listrik yang tidak dibutuhkan. Sementara hal serupa juga dilakukan saat rumah sudah mulai tergenang air, untuk menghindari aliran listrik terkena pada arus air.

Berdasarkan data dari Diskar PB Kota Bandung selama pada tahun 2019 lalu sekitar 199 kasus kebakaran terjadi diantaranya sebanyak 121 kasus kebakaran bangunan, 69 kebakaran semak atau alang-alang dan sisanya penanganan kebakaran di luar Kota Bandung. Akibat kebakaran tersebut, diperkirakan mengakibatkan kerugian mencapai lebih Rp44 juta. dan Diskar Kota Bandung berhasil menyelamatkan material mencapai lebih dari Rp810 milyar.

"Oleh karenanya, Diskar PB mengimbau warga untuk lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam membuat instalasi listrik dan memerhatikan keamanan kompor," ucapnya.

Lebih jauh Kurnia mengungkapkan, penyebab kebakaran dominan kelalaian manusia, mulai dari kompor, kemudian listrik. Menurutnya, pemahaman masyarakat dalam melakukan tindakan pertama penanganan kebakaran juga masih sangat kurang. Sehingga upaya yang dilakukan warga untuk menghentikan si jago merah malah membuat api semakin besar.

Di samping itu, kecepatan masyarakat dalam melaporkan insiden kebakaran juga turut berpengaruh. Waktu pembuatan laporan ini sangat berharga bagi petugas Diskar PB. Petugas berharap bisa mendapatkan informasi secepat mungkin sebelum api menjalar lebih besar.

Menurutnya, situasi dan kondisi di lokasi terjadinya insiden kebakaran kerap menghambat proses pemadaman. Di antaranya, situasi lalulintas Kota Bandung yang semakin ramai ataupun titik kebakaraan berada di tengah pemukiman padat sehingga aksesnya sulit dijangkau.

Pihaknya mengatakan, tidak memungkiri, sejumlah peralatan para petugas Diskar PB ini perlu diperbaharui. Diskar PB juga harus terus mengasah dan mematangkan kemampuan petugas dalam penanganan api. Termasuk penambahan jumlah personel.

"Kendala paling besar juga paling faktor di lapangan karena Bandung ini sangat padat lalu lintasnya. Kemudian juga sarana dan prasarana masih terbatas, kemudian faktor SDM (Sumber Daya Manusia)," jelasnya.

Ia berharap Diskar PB bisa terus menggenjot peningkatan SDM petugas. Baik secara kuantitas menambah personel, ataupun dari sisi kualitas untuk membuat petugas semakin mahir menjinakan si jago merah.

"Tahun ini kita akan tingkatkan kualitas, seperti teknis pemadaman, pelatihan dan segala macam,"pungkasnya.

(Mugni)

Berita Terkait