- Ragam
- 30 Oct 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Sebagaimana diketahui dalam mengatasi masalah banjir di musim penghujan ini, Pemerintah Kota Bandung mengambil kebijakan melalui strategi mengatasinya melalui pembuatan kolam retensi dan drumpori.
Pembangunan Kolam Retensi itu sendiri tentunya diperlukan koordinasi dan kesepakatan di wilayah tersebut. Namun oleh karena kurangnya koordinasi, sehingga pembangunan kolam retensi di wilayah RW 12 perumahan Bumi Inten, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, menuai protes dari warga setempat. Meskipun pembangunan Kolam Retensi atas dasar permintaan developer kompleks tersebut, namun diperlukan adanya koordinasi kewilayahan.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku baru mengetahui adanya ketidaksepakatan warga tentang pembangunan tersebut setelah mendengar pemberitaan di media massa.
"Kalau ternyata ini (pembuatan Kolam Retensi) dianggap tidak ada sosialisasi, saya atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, saya minta maaf," ucapnya di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Rabu (22/1/2020).
Dalam hal ini, Pemkot Bandung menganggap bahwa pembangunan telah disepakati bersama. Artinya, semua telah mengetahui soal adanya rencana pengerukan sebidang tanah yang sekarang ini tengah dalam tahap pengerjaan.
"Karena kita anggap ada satu permintaan dari warga melalui developernya, dan developernya menyampaikan ke kita. Jadi kita berpikir developer ini sudah mewakili warga. Ini saya punya suratnya soal permintaan dari warga," jelasnya.
Diketahui, Pemkot Bandung tengah membangun kolam retensi seluas 7 x 275 M2 dengan kedalaman dua meter yang berdiri di atas fasilitas sosoal (fasos) dan fasilitas umum (fasum) seluas 685 M2. Kolam retensi tersebut, berada di perumahan Bumi Inten RW 12.
"Secara fungsi sebetulnya itu fasilitas umum (fasum) atau fasilitas sosial (fasos) Ruang Terbuka Hijau (RTH) tapi fungsinya bertambah jadi retensi kalau kata saya ada perbaikan fungsi," papar Yana.
Selain itu juga, pembuatan Kolam Restensi tersebut kebutuhannya dinilai urgent, terlebih disaat musim hujan.
"Kan sudah musim hujan, saya baca koran hari ini, saya kaget juga. Niatan kita baik dan kita anggap ada satu permintaan dari warga melalui developernya, selanjutnya pihak pengembang menyampaikan ke kita dan kita anggap itu niat baik. Disamping itu juga saat ini kita sebanyak mungkin membuat kolam retensi. Untuk sisi lahan juga itu memungkinkan, jadi kenapa tidak," tegasnya.
Untuk teknis lahan, Yana mengatakan, tidak terlalu besar.
"Mudah-mudahan Februari selesai secara fungsi. Yang di interchange 149 lagi proses,"pungkasnya.
(Mugni)