- Ragam
- 09 Dec 2024
BANDUNG. Bank Indonesia memprediksi proses pemulihan ekonomi yang sudah berlangsung sejak pertengahan 2015 akan terus berlangsung ke depan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan tahun 2017 memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5 - 5,4 persen.
"Estimasi kami akan mendekati 5,2 persen tahun ini (2017). Tahun depan (2018) kisarannya 5,1 - 5,5 persen. Estimasinya 5,3 persen," ujar Perry kepada BeritaInspiratif, Senin (9/10).
Bahkan untuk tahun 2019, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih tinggi. Pasalnya, hal itu di dorong oleh berbagai infrastruktur yang sedang dan akan digarap di beberapa wilayah Indonesia.
"Untuk tahun 2019 itu akan lebih tinggi yakni 5,3 - 5,7 persen. Estimasinya adalah 5,5 persen karena dampak produktifitas infrastruktur," ungkapnya.
Ssmentara itu, BI memperikarakan inflasi dalam negeri akan tetap rendah. Secara bulanan (mtm), inflasi akan berada di kisaran 3,6 - 3,7 persen (mtm).
"Akhir tahun ini perkiraannya sekitar 3,7 persen (yty) rendah. Itu adalah dibandingkan target kami 3-5 persen plus 1 persen," jelasnya.
Menurutnya, perkiraan inflasi akan berada di bawah titik tengahnya. Tidak hanya tahun ini, tahun 2018 perkiraan inflasinya adalah 3,3 persen (yty), kisaran targetnya 3,5 persen plus minus 1 persen atau 2,5 - 4 persen dan juga tahun 2019 perkiraannya 3,4 persen, targetnya juga 3,5 persen plus minus 1 persen.
"Kalau lihat inflasi intinya sangat rendah hanya 3 persen. Jadi kenapa kita sampaikan tahun depan perkiraan inflasi di bawah titik tengahnya, itu menunjukkan inflasinya sangat terkendali. BI meyakini bahwa inflasi dua tahun ke depan akan berada di bawah titik tengah sasaran inflasi," pungkasnya. (gan)