BANDUNG. Bank Indonesia sejak 14 Agustus 2014 mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk meningkatkan penggunaan uang tunai di Indonesia.
Ternyata, GNNT ini banyak manfaatnya dibandingkan dengan transaksi tunai yang selama ini lazim digunakan masyarakat Indonesia.
Kepala Sistim Pembayaran Non Tunai Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Hermawan Novianto mengatakan masyarakat jika menggunakan uang non tunai akan lebih praktis saat melakukan transaksi, karena tidak perlu membawa uang banyak di dalam dompet.
"Praktis menggunakan unik, masyarakat tidak perlu membawa banyak uang tunai. Juga higienis tentunya," ujar Hermawan di Kampung Sampireun, Kabupaten Garut, Jum'at (20/10).
Sementara itu, bagi pengusaha hal ini menjadi sebuah keuntungan saat menjalankan bisnisnya. Transaksi dengan menggunakan non tunai atau unik, otomatis seluruh transaksi akan tercatat dengan baik.
"Transaksk tercatat secara lebih lengkap sehingga perencanaan lebih akurat," ungkapnya.
Bagi BI yang selama ini sebagai penanggungjawab dalam pengelolaan uang rupiah, akan menekan biaya yang selama ini cukup besar dalam mencetak maupun menjaga uang rupiah secara keseluruhan.
"Efisiensi rupiah, menekan biaya pengelolaan uang rupiah yang mencapai Rp 3 triliun per tahun bisa dikurangi," pungkasnya. (gan)
