Inflasi Melonjak, TPID Jabar Siapkan Strategi



BANDUNG. Bank Indonesia (BI) Jawa Barat meminta seluruh jajaran dan instansi yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersinergi untuk menghadang laju inflasi yang terus meningkat menjelang akhir tahun.

Kepala BI Jabar, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan inflasi Jabar sampai November 207 tercatat 3,06 persen (ytd). Menurutnya, angka itu menandakan inflasi di bulan lalu lebih tinggi dari nasional yang mencapai 2,87 persen (ytd).

Hal tersebut dikatakan Wiwiek saat BI Jabar menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan 27 Kabupaten/Kota di Jabar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu (13/12).

"Menjelang akhir tahun biasanya risiko tekanan inflasi meningkat. Hal ini terpicu dari moment akhir tahun seperti liburan akhir tahun, liburan sekolah dan hari raya natal. Untuk itu, TPID terus meningkatkan koordinasi antar Lembaga dan juga mempersiapkan program pengendalian inflasi yang preventif dan represif," kata Wiwiek.

Wiwiek menjelaskan, pencapaian Jabar masih tergolong baik jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Jawa, yakni menempati posisi ketiga terendah. Namun demikian, pihaknya tetap berkomitmen untuk mengoptimalisasi program pengendalian inflasi di 27 Kabupaten/Kota.

"Risiko ini bisa dilakukan dengan program pengendalian inflasi yang preventif dan represif salah satunya optimalisasi program pengendalian inflasi yaitu pemantaun harga, pengendalian ekspektasi masyarakat, inspeksi lapangan dan operasi pasar serta bersinergi dengan Satgas Pangan," jelasnya.

Sementara itu, TPID Jabar juga menyampaikan beberapa rekomendasi untuk mempersiapkan seluruh jajarannya menjelang akhir tahun. Selanjutnya TPID akan memantau ketersediaan pasokan dan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat, melakukan koordinasi bersama pelaku usaha untuk mengatas keterlambatan atau kekurangan stok kebutuhan pokok, serta meningkatkan pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang kadaluwarsa, barang selundupan serta barang impor yang tidak aman di konsumsi

"Kami juga akan melaksanakan Oparerasi Pasar Beras (OPM) dan mempercepat penyaluran subsidi beras sejahtera terutama Bagi Kabupaten yang belum mencapai target," ucapnya.

Senada, Ketua Satgas Pangan Polda Jabar, Kombes Pol Samudi memaparkan 2 program yang mencakup preventif dan represif untuk mendukung pengendalian inflasi di Jabar akan disiagakan dengan cepat. Dalam hal preventif, Satgas Pangan meningkatkan koordinasi dengan lembaga atau instansi terkait melalui monitoring harga.

"Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan inspeksi lapangan secara berkala. Sementara untuk langkah represif, yang dilakukan Satgas Pangan melakukan penegakan hukum kepada pelaku usaha yang melakukan penimbunan barang yang menyebabkan gejolak harga," tandasnya.

High Level Meeting 2017, dihadiri oleh berbagai jajaran ini juga menyampaikan  kondisi pencapaian inflasi Jabar menjelang akhir tahun serta potensi risiko yang mungkin timbul dalam menekan pergerakan inflasi. Selain itu, kegiatan HLM ini juga bertujuan untuk mengkoordinasikan rencana program kerja pengendalian inflasi tahun 2018 agar mengacu kepada Roadmap TPID 2016-2020. (gan)

Berita Terkait