- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dedy Dharmawan mengungkapkan, sudah ada beberapa kegiatan yang akan dijalankan untuk memasifkan gerakan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan Sampah). Hal ini merupakan implementasi dari terbentuknya Satgas Kang Pisman.
Dedy mengatakan, gerakan Kang Pisman terbukti dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA. Jika gerakan ini lebih dimasifkan, ditargetkan pada 2023 pembuangan sampah ke TPA bisa sangat berkurang.
"Tergetnya 2023, itu karena kita pindah dari TPA Sarimukti ke Legoknangka. Maka ini harus sudah sangat bisa masif. Karena sudah terbukti dengan gerakan Kang Pisman secara praktek di lapangan. Di kewilayahan sudah ada contoh dan itu (Kang Pisman) bisa mengurangi sampah," jelas Dedy usai rapat perdana Satgas Kang Pisman di Balai Kota Bandung, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga: Ridwan Kamil Raih Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif
Salah satu kegiatan yang dijalankan oleh Satgas Kang Pisman adalah pelatihan ke berbagai wilayah tentang pengelolaan sampah. Pelatihan pertama dimulai pada 1 Maret 2021.
Dedy optimis target tersebut dapat tercapai. "Harus optimis target kita tercapai. Satgas sudah mulai jalan," ujar Dedy.
Selaras dengan Dedy, Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari mengatakan, gerakan Kang Pisan bisa tekan tonase sampah ke TPA. Menurutnya, umumnya volume sampah setiap tahunnya mengalami kenaikan. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang terus meningkat.
"Jadi fitrahnya sampah naik terus sesuai dengan pertumbuhan penduduk. Setiap orang menghasilkan sampah 0,6 kg per hari, itu data dari hasil riset. Jadi semakin banyak penduduk semakin banyak sampah," jelasnya.
Namun uniknya, setelah mucul Gerakan Kang Pisman, terjadi penurunan jumlah sampah yang dibuang ke TPA. Berdasarkan data, pada 2020 terjadi penurunan jumlah sampah yang dibuang ke TPA sebesar 0,45 persen.
"Pada 2019 saat Kang Pisman dijalankan, jumlah sampah tetap naik, tetapi persentase kenaikannya turun. Persentasenya turun dari 16,9 persen pada 2018 menjadi 3,96 persen saja. Bahkan 2020, mengalami penurunan jumlah sampah," ujar Gun Gun.
Gun Gun mengatakan ini adalah titik terang bagi pemerintah untuk menanggulangi permasalahan sampah. "Data ini menjadi angin segar. Artinya kita bisa lebih baik lagi dalam pengolahan sampah," ucapnya.
Yanis
Baca Juga:
Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar