Unik! Rumah di Kampung Jalawastu di Brebes Ini, Tidak Ada yang Berbahan Semen

Rumah di Kampung Jalawastu di Brebes Ini Tidak Ada yang Berbahan Semen / Foto: Istimewa


Brebes, Beritainspiratif.com - Ada pemandangan menarik dan unik di Kampung Jalawastu, Brebes Jawa Tengah ini. Kampung ini rumah-rumah warga yang dibangun tidak menggunakan semen dan keramik, bahkan warga tidak memelihara jenis hewan tertentu, karena kampung ini masih mempertahankan adat dan budaya lokal. Kampung Jalawastu ini berada di wilayah Kecamatan Ketanggungan Brebes dan masuk dalam wilayah Desa Ciseureuh. Lokasinya berada sekitar 70 km ke arah barat daya dari pusat kota Brebes dan melintasi perbukitan.

"Hampir 145 kepala keluarga yang ada di kampung ini tidak ada satupun yang memiliki rumah modern. Semua bangunan rumah menggunakan bahan selain semen dan keramik," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Wijanarto ditemui kampung Jalawastu, yang dilansir detik.com Minggu, (4/4/2021).

Wijanarto mengatakan warga Kampung Jalawastu menggunakan papan sebagai dinding. Tak hanya itu, bangunan kamar mandi juga menggunakan material papan kayu.

"Mereka menggunakan papan sebagai dinding, seng untuk atapnya," sambung Wijanarto.

Baca Juga: Menteri ESDM Pastikan Penanganan Tangki Kilang Balongan Indramayu Berjalan Baik

Warga kampung ini juga memegang teguh tradisi yang mereka anut dan tak ada warga Kampung Jalawastu yang berani melanggar tradisi tersebut. Tak hanya itu, warga Kampung Jalawastu ternyata juga memiliki sejumlah pantangan, di antaranya larangan mementaskan wayang, memelihara angsa, hingga menanam bawang merah.

"Ada beberapa pantangan lain yang tidak boleh dilanggar. Seperti memelihara angsa, bebek, domba, kerbau dan menanam bawang merah. Tidak ada yang berani melanggarnya. Mereka percaya akan mendapat musibah (bila melanggar)," jelasnya.

Tak hanya itu, ada tradisi yang terus dilestarikan warga Kampung Jalawastu. Setiap tahunnya mereka menggelar upacara adat yang dinamakan Ngasa.

Upacara adat ini digelar setiap Selasa Kliwon mangsa kesanga atau sembilan dalam kalender Jawa. Pada tahun ini upacara adat itu jatuh pada 30 Maret 2021 lalu.

Upacara Ngasa in dipusatkan di dalam hutan yang dikeramatkan warga setempat, yakni di Pesarean Gedong. Salah satu yang menarik dalam upacara ini yakni perjamuan makan tanpa nasi, telur maupun lauk pauk daging atau ikan.

Perjamuan makanan yang ada yaitu berupa jagung yang ditumbuk menjadi seperti nasi dengan campuran lauk berupa umbi-umbian. Uniknya lagi, penyuguhan perjamuan makanan ini tanpa piring maupun gelas berbahan kaca.

Warga Kampung Jalawastu menggunakan piring enamel atau daun atau berbahan plastik. Sebab, semua bahan dari kaca dan keramik diharamkan di kampung ini.

"Ditilik dari sejarahnya, upacara Ngasa berasal dari budaya nenek moyang mereka yang beragama Hindu. Ini bisa dilihat dari pakaian adat peserta upacara serta bacaan puji pujian yang diperuntukkan bagi dewa dewa. Tradisi Ngasa berarti pula perwujudan syukur kepada batara windu buana yang merupakan pencipta alam," urai Wijanarto.

Yanis

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait