Cirebon Girang Kabupaten Cirebon, Kandidat Desa Wisata di Jabar

Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady, di sela resesnya kunjungi Kabupaten Cirebon, Senin (09/08/2021) / Foto: Humas DPRD Jabar


Cirebon, Beritainspiratif.com - Cirebon merupakan salah satu wilayah yang terkenal dengan wisata religi.  Di sana banyak tempat yang kerap dikunjungi wisatawan, misalnya Patilasan Sunan Gunung Djati, Makam Sunan Gunung Djati dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. 

Ternyata, masih banyak tempat wisata religi lainnya yang juga layak jual, semisal makam Keramat Talun Pangeran Cakrabuana Mbah Kuwu Sangkan. Makam tersebut terdapat di Desa Cirebon Girang Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.

"Cirebon Girang layak menjadi kandidat Desa Wisata di Kabupaten Cirebon," ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady, di sela resesnya, Senin (09/08/2021).

Baca Juga: Limbah Ampas Kopi Diolah Jadi Tepung, Mahasiswa IPB Raih Juara 1 Idea Pitching Competition

Daddy menjelaskan, hal ini berkaitan dengan banyaknya pengunjung dari berbagai daerah yang melakukan wisata religi ke makam tersebut.

"Obyek wisata religi yang berlokasi di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Cirebon, dianggap sebagai situs berdirinya  Cirebon dan Babad Penyebaran Islam di Cirebon," tutur Daddy.

Daddy menjelaskan, Mbah Kuwu Sangkan, pewaris mahkota Prabu Siliwangi, sering disebut sebagai penyebar Islam di Tanah Cirebon. Beliau datang menaklukkan Cirebon, dan dianggap sebagai raja pertama Cirebon.

Menurut Daddy, berdasarkan hal itu tepat rasanya jika Desa Cirebon Girang dijadikan sebagai salah satu kandidat utama untuk menjadi desa wisata yang dimasukkan dalam perda. Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Kuwu Cirebon Girang.

Selain itu, Daddy juga bertemu dengan tokoh masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Cirebon.

"Mereka meminta bantuan Pemprov untuk penataan tempat parkir dan perbaikan jalan menuju lokasi makam yang masih kurang mantap," ujar Daddy anggota DPRD dari daerah pemilihan Cirebon-Indramayu.

Selain masalah desa wisata, Daddy mengatakan ada beberapa aspirasi masyarakat lain yang disampaikan. Masyarakat juga meminta penyediaan ambulans untuk mengantar jenazah karena banyaknya warga yang meninggal dan harus diantar ke tempat jauh. Kebutuhan itu menguat karena masyarakat tak sanggup membayar biaya sewa ambulans, akibat pandemi yang berkepanjangan. Padahal kebutuhan ambulance di rumah sakit juga tidak kurang padatnya.

Usulan lainnya berkaitan dengan perbaikan jalan kabupaten, yakni Jalan Ir. Soekarno, dan juga beberapa ruas jalan desa yang rusak dan butuh bantuan perbaikan. Usulan lainnya berkaitan dengan bantuan perbaikan rutilahu yang jumlahnya masih cukup banyak. Ada pula permintaan sambungan listrik gratis dan bantuan penerangan jalan umum (PJU) di beberapa lokasi.

"Pak Kades menyampaikan juga bahwa sedimentasi embung Sarwadadi sudah cukup mengkhawatirkan. Itu butuh penanganan serius. Ini berkaitan dengan ketersediaan air untuk sawah-sawah masyarakat. Semoga pandemi cepat berakhir sehingga pekerjaan infrastruktur vital tidak lagi terkena refocusing," pungkas Daddy.

(Ida)

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait