- Pemilu & Pilkada
- 12 Nov 2024
Bogor, Beritainspiratif.com - Kepala Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Huda Shalahudin Darusman memberikan pandangan terkait harimau yang terpapar COVID-19. Dirinya menyebut, harimau yang terpapar COVID-19 di Taman Satwa Ragunan sempat mengalami beberapa gejala pernapasan. Dosen IPB University itu menjelaskan, hewan yang terdiagnosis COVID-19 memiliki gejala batuk, demam, sesak nafas dan ada kemungkinan pneumonia.
"Saat itu harimaunya mengalami gangguan pernapasan, lalu dokter hewan yang ada memutuskan melakukan swab, dan ternyata positif COVID-19," ujar Dr Huda.
Terkait teknis swab yang dilakukan, dirinya mengaku tidak mengetahui secara detail. "Dokter hewan di sana yang melakukan swab, jadi kami di PSSP hanya menerima sampelnya saja," tambah Dr Huda, dosen di Fakultas Kedokteran Hewan IPB University ini.
Baca Juga: Survei: 72,3 % Kepanasan, Mahasiswa UB Ciptakan APD yang Nyaman
Lebih lanjut, Dr Huda menjelaskan, hewan seperti harimau maupun hewan peliharaan lain seperti anjing dan kucing dapat tertular COVID-19 dari manusia. Namun demikian, belum ada laporan yang menyebut hewan mampu menularkan COVID-19 ke manusia.
"Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa droplet hewan mengandung virus aktif. Dengan demikian, belum ada laporan virus COVID-19 yang menular dari hewan ke manusia atau dari hewan ke hewan," tambah Dr Huda.
Sebagai upaya pencegahan, Dr Huda menyarankan supaya manusia yang berinteraksi dengan hewan harus ada rekam jejak medis yang jelas. Terutama petugas yang berada di kebun binatang.
"Petugas kebun binatang harus memiliki rekam medis yang jelas, harus sehat, tidak berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan seharusnya sudah divaksin," ujar Dr Huda.
Hal ini, lanjut Dr Huda, juga berlaku bagi masyarakat yang memelihara hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Pasalnya, pada prinsipnya, hewan sakit dengan gejala pernapasan akibat COVID-19 disebabkan karena tertular dari pemiliknya.
Tidak hanya itu ia juga menyebutkan, pemilik hewan harus memperlakukan hewan peliharaannya dengan baik. Ia menyarankan supaya pemilik hewan dapat mempraktikkan animal welfare sebaik-baiknya. Ia juga mengatakan, upaya tersebut perlu didukung dengan fasilitas yang baik dan terjamin.
"Terutama fasilitas di kebun binatang, semua alat dan fasilitas yang kontak dengan hewan harus dalam kondisi termonitor," tambahnya.
Ia juga menyarankan supaya ada kebijakan yang mengatur tentang kunjungan ke kebun binatang. Dengan adanya kebijakan tersebut, masyarakat dapat menjaga diri dan tidak menulari hewan-hewan di kebun binatang.
Yanis
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar