- Pemerintahan
- 05 Oct 2024
Surabaya, Beritainspiratif.com - Salah satu bentuk pencegahan dari risiko penularan Covid-19 adalah menggunakan masker. Pemerintah pun menggalakkan program 5M, dimana salah satu unsurnya adalah menggunakan masker.
Intinya masker itu hanya sekali pakai setelah itu dibuang baik pada saat pulang kerja, keluar rumah dan lainnya, akibatnya, limbah masker medis pun melimpah jika membuangnya sembarang tempat dan dapat menjadi ancaman kesehatan orang lain maupun lingkungan, karena virus Covid-19 yang menempel pada masker bekas sangat menular.
Bertolak dari fenomena itu, tim KKN-BBM 64 Universitas Airlangga (UNAIR) di Belayang Baru, Kertak Hanyar, Banjar, mengadakan webinar bertajuk “Aspek Masker: Analisis Perilaku Kebersihan Masker”. Menghadirkan Diansanto Prayoga, S.KM., M.Kes., sebagai pemateri.
Webinar dibuka dengan pemaparan beberapa jenis jenis masker yang bisa digunakan selama pandemi. Di antaranya, respirator gask mask untuk di tempat berbahaya atau gas beracun, N99 mask, N95 mask, sugical mask, sponge mask, FFP1 mask, activated carbon mask, sponge mask, dan reusable cloth mask atau masker kain.
“Dari semua jenis tersebut, yang paling umum digunakan adalah masker medis dan kain,” ungkapnya dalam kegiatan yang berlangsung pada Rabu (12/8/2021).
Baca Juga: Sandiaga Uno: Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi akan Pulihkan Pariwisata
Seusai menggunakan masker medis atau kain, dosen yang biasa disapa Dian itu mengingatkan untuk tidak asal membuang atau mencuci dengan sembarang. Dia menyebutkan ada 5 langkah aman yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko dan banyaknya limbah masker medis.
1. Kita harus mengumpulkan masker bekas pakai secara terpisah dari limbah sampah lain.
2. Masker bekas pakai desinfeksi dengan cara direndam menggunakan desinfektan, klorin, atau pemutih, agar tidak menular.
3. Rusak talinya, dan sobek bagian tengah masker yang telah direndam tersebut, agar tidak dipakai orang lain.
4. Buanglah masker yang sudah rusak ke tempat sampah (terpisah).
5. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun minimal selama 20 detik atau menggunakan hand sanitizer.
“Pastikan masker yang dibuang ini dalam keadaan terikat dan rusak agar tidak didaur ulang atau dipakai kembali oleh orang lain,” tegasnya.
Sementara itu, untuk penanganan masker kain yang akan digunakan kembali, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR tersebut membagikan beberapa langkah efektif untuk mencucinya.
1. Masker kain harus direndam menggunakan air hangat dan deterjen selama 10 menit.
2. Kucek masker kain tersebut dengan lembut dan dilarang menggosoknya dengan sikat agar pori-pori di dalam masker tidak melebar.
3. Membilasnya dengan air bersih yang mengalir lalu dikeringkan di bawah sinar matahari langsung.
4. Disetrika dengan suhu panas yang sesuai dengan tipe bahan kain baru kemudian disimpan kembali untuk siap dipakai.
“Jangan lupa untuk mengganti masker setiap 4 jam sekali agar tetap aman,” pesannya mengakhiri pemaparan.
Yanis
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar