- Ragam
- 24 Nov 2024
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus mendorong anggaran pada sektor-sektor perekonomian agar roda perekonomian dapat kembali bergerak dan mendongkrak jumlah PAD.
Saat ini alokasi anggaran pada sektor ekonomi mengalami penurunan, sehingga hal tersebut berdampak pada target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih rendah di bawah prediksi.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat R. Yunandar Eka Perwira di Gedung DPRD Jabar, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Relaksasi di Kota Bandung: Tempat Ibadah dan Mal Maksimal 50 Persen
Yunandar pun mendorong, Pemdaprov Jabar untuk dapat melakukan upaya peningkatan anggaran pada sektor ekonomi, yang notabene merupakan mitra kerja Komisi II.
"Jangan terbalik kita melihat bahwa PAD menurun maka anggaran sektor perekonomian harus diturunkan, hal itu akan menyebabkan efek yang semakin menyebabkan PAD menurun, karena ekonomi tidak terdongkrak” ucap Yunadar.
Lebih lanjut Yunandar menyatakan, saat ini kondisi ekonomi mengalami kenaikan sehingga momentum ini harus menjadi optimisme bagi sektor ekonomi lebih baik lagi.
“Artinya PAD minimal harus di set up menjadi sebuah target yang menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi yang ada. (Semisal) 6,31% pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan 2 tahun 2021 atau prediksi nasional mencapi 5% dalam satu tahun , maka seharusnya itu sebuah optimisme bahwa kita sudah keluar dari resesi," katanya.
Selain itu Yunandar menyebut, bahwa diperlukan suntikan insentif khususnya pada sektor-sektor yang memberikan PAD.
“Dalam hal ini kita bicara pajak daerah, pemilik kendaraan bisa membayar pajak ketika mereka sebagai pelaku usaha sebagai tenaga kerja, bisa mendapat penghasilan ketika dunia usaha berputar” ujarnya.
“Jadi kita harus memberikan insentif kepada dunia usaha, terkait pada program-program mitra komisi II baik pada sektor pertanian melalui bantuan kepada kelompok tani UMKM , program digitalisasi, peternak” tuturnya.
(Adi)
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar