- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Beritainspiratif.com - Ada pepatah Jawa yang nampaknya layak disematkan kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah yakni 'Ojo Adigang, Adigung, Adiguna' yang artinya selalu Menjaga kelakuan, tidak sombong dengan kekuatan, kedudukan, ataupun latar belakangmu, tetap rendah hati dan membumi.
Iya, pepatah tersebut nampaknya sesuai untuk menggambarkan satu peristiwa mengharukan yang terjadi usai dilakukannya pembukaan Musyawarah Wilayah VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi NTB (MUSWIL VII LDII NTB), oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah. Saat itu Gubernur bertemu langsung dengan guru semasa SMAnya, yang menjadi peserta Muswil tersebut.
Sosok orang nomor satu di NTB ini dibeberapa kali kegiatan yang dihadirinya, kerap kali selalu bertemu dengan guru maupun teman semasa sekolahnya. Akademisi sekaligus politisi ini paham betul bahwa pepatah, Guru adalah Pahlawan.
Doktor Zul, terlihat kaget Ketika mendengar nama H. Sugianto S.Pd., disebutkan oleh peserta Muswil. Pada sesi foto bersama dengan Ketua Umum LDII Pusat Ir. KH. Criswanto Santoso, dan Ketua DPW LDII NTB, Ir. Abdullah A.Karim, dan pengurus serta peserta Muswil.
Baca Juga: BOR Jabar Turun Lagi 20,95 Persen, Dinkes: Bukti Kepatuhan Masyarakat
Saat melihat kearah sosok yang disebutkan, Doktor Zul langsung mendatangi dan mendekati mantan gurunya di SMA 1 Sumbawa. Suasana ruangan tampak begitu terharu dan peserta berdiri sambal memberi aploas.
Ketika Sang Gubernur menundukan kepala dan mencium tangan H. Sugianto.
“Bagaimana kabarnya Pak,”tanya alumni SMA 1 Sumbawa Besar ini. Kemudian merangkul dan mengabadikan untuk foto bersama dengan guru mata pelajaran IPA ini.
Terlihat, pria Doktor Ekonomi Industri lulusan Department of Economics University of Strathclyde UK, tampak terharu dan gembira.
“Momentum silaturahmi dan pertemuan seperti ini, semakin menguatkan kebersamaan kita sehingga tercipta kehangatan dan keharmonisan,” ucap pakar ekonomi ini, Rabu (25/8/2021) di Hotel Jayakarta Mataram NTB.
Sang guru, H. Sugianto yang kebetulan menjadi peserta Muswil, mengaku baru bertemu lagi dengan Gubernur. Diceritakannya, Doktor Zul merupakan siswa alumni lulusan tahun 1989.
“Alhamdulillah dulu semasa SMAnya, Ia sosok anak yang cerdas dan takjim,” kata pria kelahiran Yogyakarta 71 tahun lalu ini, yang sejak tahun 1976 hingga pensiunnya mengajar di SMA 1 Sumbawa.
Bahkan sebelum maju pada menjadi kandidat Gubernur NTB tahun 2017 yang lalu, Doktor Zul sempat mengunjungi dan silaturahmi dengan guru-gurunya.
“Salahsatunya saya, ia meminta restu untuk maju pada Pilgub, saya sebagai guru dan orang tua tentu merestuinya,” ucapnya saat ditemui pada sela Muswil bersama Ketua Umum LDII Pusat Ir. KH. Criswanto Santoso.
Selain itu menurut pria yang sudah menetap di Sumbawa ini, Gubernur NTB ini juga pria yang baik, sopan dan rendah diri. Tidak pernah melupakan orang tua dan ulama serta guru maupun sahabat-sahabatnya.
“Walaupun jarang ketemu, beliau sering berkomunikasi walaupun menanyakan kabar kepada kami,”ungkapnya.
Selain mantan gurunya, sosok Doktor Zul juga dikatakan Ketua Umum LDII Pusat Ir. KH. Criswanto Santoso, merupakan sosok anak muda yang takzim.
“Beliau ini adik tingkat saya, saat kuliah di Inggris. Kalau saya alumni New Of Castel, Ia di University of Manchester,”papar insiyur Teknik perkapalan ini.
Usai ngobrol dan berbincang singkat dengan mantan gurunya, Gubernur Doktor Zul pamitan dan mencium tangan gurunya, untuk melanjutkan kegiatannya sebagai pimpinan daerah di Provinsi NTB.
Yanis
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar