- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Sebanyak 58 ilmuwan dari Indonesia yang berasal dari berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi masuk dalam daftar 2% ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia. Pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientists ini dipublikasikan Stanford University dan Elsevier BV.
Pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientists ini secara tahunan diperbarui oleh Elsevier BV dan Stanford University. Yang terbaru, data ini diperbarui pada 20 Oktober 2021. Dalam pembaruan kali ini, terdapat 58 ilmuwan asal Indonesia yang masuk daftar 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia.
Jumlah ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu yang hanya berjumlah 40 ilmuwan. Kendati demikian, Indonesia masih jauh tertinggal bila disbanding Malaysia, yang tahun 2020 lalu saja mampu memasukkan 388 ilmuwan dalam top 2% ilmuwan dunia yang paling berpengaruh.
Ini pun bila diteliti berdasarkan nama, ada beberapa nama yang bukan orang Indonesia. Mereka sepertinya ilmuwan asing yang bekerja di lembaga internasional yang berada di Indonesia. Adapula ilmuwan asal Indonesia yang bekerja di luar negeri yang masuk dalam pemeringkatan ini.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Sektor Jasa Keuangan di Jabar Tetap Stabil dan Positif
Bila dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia, Indonesia sangat jauh tertinggal, seperti Jepang dengan 4.483 nama, India dengan 9.104 nama, dan China dengan 12.948 nama.
Pemeringkatan ini dilakukan oleh tiga peneliti asal Stanford University. Ketiganya adalah Prof John Ioannidis, Jeroen Baas, dan Kevin Boyack. Hasil pemeringkatan ini disampaikan lewat publikasi ilmiah berjudul Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators.
Peringkat didasarkan pada c-score yang merupakan jumlah sitasi publikasi yang tidak termasuk sitasi oleh diri sendiri (nonself-citation).
Mengapa daftar 2% ilmuwan dunia yang dirilis Standford University ini bisa disebut juga sebagai daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia?
Karena pemeringkatan menunjukkan 2% ilmuwan yang nama-namanya paling banyak dikutip dalam jurnal-jurnal ilmiah di dunia. Pemeringkatan ini secara rinci menampilkan 159.648 ilmuwan yang karyanya paling sering dikutip oleh para peneliti lain di seluruh dunia. Atas dasar itu, menjadikan mereka sebagai ilmuwan aling berpengaruh di dunia.
Inilah 58 ilmuwan Indonesia paling berpengaruh di dunia.
Rohman Abdul Universitas Gadjah Mada, Firman Tommy Institut Teknologi Bandung, Kuswandi Bambang Universitas Jember, Ismadji Suryadi Widya Mandala Surabaya Catholic University, Murdiyarso Daniel Center for International Forestry Research, West Java Larson, Anne Center for International Forestry Research, West Java, Silitonga, A. S. Politeknik Negeri Medan.
Iskandar, Ferry Institut Teknologi Bandung, Fatimah, Is Universitas Islam Indonesia, Hawley William A. UNICEF Indonesia, Nandiyanto Asep Bayu Dani Universitas Pendidikan Indonesia, Putra Nandy Universitas Indonesia, Susanto Heru Universitas Diponegoro, Sumboja Afriyanti Institut Teknologi Bandung, Fulazzaky Mohamad Ali Universitas Djuanda.
Suhartanto Dwi Politeknik Negeri Bandung, Herawan T. Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo, Harapan Universitas Syiah Kuala, Berawi Mohammed Ali Universitas Indonesia, Marfai M. A. Universitas Gadjah Mada, Wenten I. G. Institut Teknologi Bandung, Sugiharto S. Universitas Diponegoro, Pranata Raymond Universitas Pelita Harapan, Hadinegoro Sri Rezeki Universitas Indonesia.
Pambudi Nugroho Agung Universitas Sebelas Maret, Syafiuddin, Achmad Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Muntohar Agus Setyo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Saleh Rosari Universitas Indonesia, Pangestuti Ratih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Widodo, A. Universitas Diponegoro, Indarto Antonius Institut Teknologi Bandung.
Maryudi Ahmad Universitas Gadjah Mada, Elyazar Iqbal R.F. Oxford University Clinical Research Unit, Suwarno Institut Teknologi Bandung, Muchlisin, Z. A. Universitas Syiah Kuala, Rachmawati Heni Institut Teknologi Bandung, Christwardana Marcelinus Institut Teknologi Indonesia,
Abral Hairul Universitas Andalas, Jayanegara Anuraga IPB University, Holmgren Peter Center for International Forestry Research West Java, Pawitan Jeanne Adiwinata Universitas Indonesia, Sasmono R. Tedjo Eijkman Institute for Molecular Biology, Sarno Riyanarto Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Ambarita H. Universitas Sumatera Utara.
Sutikno Tole Universitas Ahmad Dahlan, Ulhaq Zulvikar Syambani State Islamic University of Malang, Dahono Pekik Argo Institut Teknologi Bandung, Kosen Soewarta Independent Consultant, Katili Irwan Universitas Indonesia, Yasin Moh Universitas Airlangga,
Aldila Dipo Universitas Indonesia, Munir Achmad Institut Teknologi Bandung, Hidayat Taufiq Institut Teknologi Bandung.
Achmad Muhammad Harun Hasanuddin University, Nurdin Muhammad Universitas Halu Oleo, Suyanto Telkom University, Surya Batara Bosowa University, Nasution Mahyuddin K.M. Universitas Sumatera Utara.
(RV)
Baca Juga:
Usia 19 Tahun, Vanris Wisudawan Termuda ITB Ingin Jadi Pengusaha Muda
Percantik Kota Bandung, Wali Kota Lukis Mural di Fly Over Pasopati
Pohon Tumbang di Musim Hujan, DPKP3 Kota Bandung Pangkas 2.173 Pohon
Kumandangkan Adzan Serentak, Wali Kota Bandung Luncurkan Aplikasi Gemar Kiblat
PERTAMA, UGM Terapkan Tandatangan Elektronik Pada Ijasah Wisudawan