Bedi Budiman : Kader GMNI Harus Visioner dan Progresif

Ketua Komisi I DPRD provinsi Jawa Barat Bedi Budiman saat mengikuti pembukaan Kongres ke IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI), di Bandung, Senin (6/12/2021) / Foto: Humas DPRD Jabar


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Ketua Komisi I DPRD provinsi Jawa Barat Bedi Budiman mengatakan, ajaran Bung Karno mengenai Marhaenisme adalah nyawa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan itu masih relevan hingga saat ini.

Karena itu, anggota GMNI, kader ataupun alumni harus dapat melakukan ajaran tersebut namun disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Hal itu dikatakan Bedi, usai mengikuti pembukaan Kongres ke IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI), di Bandung, Senin (6/12/2021).

Kongres mengusung tema “Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman”.

Baca Juga: Wali Kota Lantik Pengurus KNPI Kota Bandung Periode 2021 - 2024

Bedi menyebut substansi dari ajaran Bung Karno masih tetap relevan, karena memuat Nilai Dasar dari bentuk tatanan masyarakat yang adil dan bebas dari eksploitasi.

Maka itu, kader GMNI baik yang masih mahasiswa maupun alumni dengan profesi apapun, diharapkan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut di masyarakat mulai dari penguasaan konsepsi-konsepsi (pemikiran Bung Karno), pemahaman akan situasi kekinian, kecermatan dalam berstrategi, dan mental yang tangguh dan amanah.

“Keterpaduan ini mutlak diperlukan, supaya tidak terjebak dalam jargon-isme,” tambah Bedi.

Bedi pun sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang dalam sambutannya mengatakan, kader GMNI harus bisa menghadirkan gagasan-gagasan inovatif berkarakter Pancasila guna menghadapi tantangan di masa pandemi dan revolusi industri 4.0.

Pasalnya, Bung Karno pun terkenal dengan pemikirannya yang out of the box, melebihi zamannya.

Pemikiran bung Karno kala itu tergolong out of the box, dengan menghadirkan gagasan nasionalisme/ paham kebangsaan Indonesia.

Dalam skala yang lebih luas, bahkan bung Karno berkontribusi membentuk tatanan perdamaian dunia dengan perhelatan KAA 1955 dan GNB 1961.

Jadi, kader GMNI dituntut kecerdasan untuk mengkaji persoalan yang ada.

Apalagi, arus globalisasi sangat pesat dengan beragam teknologi yang semakin berkembang.

Maka itu, kader GMNI harus berpikir visioner dan progresif, sesuai dengan konteks zamannya

“Kita harus bisa menjalankan pemikiran-pemikiran yang dicetuskan beliau (Bung Karno) ditengah kehidupan yang jauh lebih kompleks dibanding masa lalu,” pungkasnya.

(Ida)

Baca Juga:

Presiden Minta Vaksinasi COVID-19 untuk Anak Usia 6-11 Segera Dimulai

Jelang Natal dan Tahun Baru, Kota Bandung Diperketat

WHO: 6 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Varian COVID-19 Omicron

Forum RW Kota Bandung Akan Menggelar Muskot Maret 2022

Inmendagri Baru Terbit, Berlaku sampai 13 Desember, Inilah Level PPKM di Jawa Bali

Inmendagri Natal dan Tahun Baru Terbit, Begini Aturan PPKM Level 3

Berita Terkait