- Ragam
- 03 Dec 2024
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - BPC PERHUMAS Bandung menyelenggarakan Talk Show dengan mengangkat tema “Peran Public Relations untuk Eksistensi Lembaga Dokumenter” yang dilaksanakan secara Hybrid (luring dan daring) di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu, 6 Agustus 2022. Acara talk show ini diselenggarakan sebagai rangkaian acara kegiatan dalam rangka Pelantikan Kepengurusan BPC PERHUMAS Bandung dan PERHUMAS Muda Bandung periode 2022 – 2025.
Ketua BPC PERHUMAS Bandung periode 2022 – 2025 terpilih, Dr. Indra Ardiyanto, M.Ikom. mengatakan “Masyarakat perhumas harus mampu mendorong eksistensi lembaga dokumenter di Indonesia, karena di perpustakaan, lembaga arsip dan museumlah, memori kolektif bangsa dikelola agar dapat dimanfaatkan bagi generasi medatang. Di lembaga dokumenterlah sebuah bangsa dapat melihat dan membuktikan kemanjuan pencapaian peradaban bangsa”.
Baca Juga: KBPP Polri Gelar Turnamen Sepak Bola Anak U10 - 13 Tingkat Nasional di Bandung
Talk show kali ini terinspirasi dari momen perayaan 50 tahun PERHUMAS Indonesia yang bertema “Inspirasi Indonesia Untuk Maju Bersama”, sehingga diputuskan untuk mengangkat lebih lanjut mengenai Lembaga Dokumenter yang sebenarnya sangatlah menginspirasi berbagai generasi dari zaman ke zaman, namun eksistensinya masih perlu membutuhan optimalisasi peran dari profesi Public Relations bersama dengan para stakeholder lainnya.
Acara talk show ini dipandu oleh Dr. Martha Tri Lestari. S.Sos., M.M. (Dosen Digital PR Telkom University) sebagai moderator dan tentunya menghadirkan para pakar pembicara ahli, antara lain:
1. Dr. Riko Bintari Permatasari, M.Hum.
(Pakar Manajemen Informasi Perpustakaan, Koor-Sub Perpustakaan, Pusat Perpustakaan & Penyebaran Teknologi Pertanian, Kementerian Pertanian RI)
2. Hani Qonitah, S.S., MIMS
(Pakar Manajemen Rekod & Arsip, Manajer Rekod Perusahaan Migas)
3. Dr. Ciwuk Musiana Yudhawasthi, M.Hum.
(Pakar Komunikasi Museum, Ketua Komunitas Jelajah)
Baca Juga:
Dr. Riko Bintari Permatasari, M.Hum. mengatakan perpustakaan merupakan sumber informasi akurat bagi Humas dan menguatkan citra positif organisasi, karenanya Pustakawan dituntut untuk dapat sigap, cermat dan teliti dalam menyusun informasi yang tepat, akurat dan bermanfaat.
Lebih lanjut, Hani Qonitah, S.S., MIMS menambahkan “Arsip sesungguhnya merupakan bagian yang memegang informasi paling rahasia dari organisasi sehingga kehadirannya cenderung lebih tertutup. Akibatnya tidak tergaung secara massif sebagai lembaga yang dapat dimanfaatkan untuk publik”.
Pada kesempatan kali ini, Dr. Ciwuk Musiana Yudhawasthi, M.Hum. mengatakan “Berbeda dengan perpustakaan dan arsip, museum merupakan lembaga yang sangat terbuka. Kehadiran humas sangat dibutuhkan sebagai media komunikasi museum dengan stakeholder yang beragam, bukan hanya internal museum tapi juga masyarakat umum. Founder Komunitas Jelajah yang sudah 12 tahun secara nirlaba membantu kehumasan museum di Indonesia ini, menegaskan masih rendahnya pengetahuan terhadap peran humas bagi museum serta belum disadarinya bahwa museum sejatinya merupakan representasi citra suatu organisasi bahkan suatu bangsa perlu menjadi perhatian serius”.
BPC PERHUMAS Bandung pada talk show kali ini bermaksud menyampaikan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara praktisi, akademisi dan generai muda yang bergerak di bidang kehumasan dengan lembaga dokumenter dalam menggali dan memperkenalkan warisan dokumenter kepada masyarakat luas.
Semoga BPC PERHUMAS Bandung bersama dengan lembaga documenter ke depannya dapat terus bersinergi dalam rangka mengoordinasikan dan memayungi aktivasi yang terkait dengan keberadaan warisan dokumenter yang menjadi inspirasi bangsa.
(Yanis)