SK Pengangkatan Ketua RT-RW di Wonogiri Bisa Jadi Jaminan Kredit

Kasir BUMDes Sumber Artha Makmur Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, tengah memberikan dana pinjaman Skuter kepada salah satu ketua RT/RW / (Istimewa/Tri Haryanto)


BERITAINSPIRATIF.COM - Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Ketua Rukun Warga (RW) memiliki tugas yang cukup berat. Seorang ketua RT/RW harus mampu memberikan pelayanan terhadap warga atau masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggalnya, terlebih di masa pandemi Covid-19.

Namun dengan tugas yang berat tersebut belum didukung sepenuhnya dengan honor/insentif/Gaji/transport yang memadai.

Saat ini diperkirakan rata-rata honor RT/RW di Indonesia berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp2 juta per bulannya, dan tentunya kebijakan setiap daerah berbeda-beda tergantung dari kemampuan pemerintah setempat.

Baca Juga: 10 Destinasi di Kota Bandung Raih Penghargaan Pariwisata 2022

Menyikapi kondisi tersebut dalam upaya mensejahterakan Ketua RT/RW, Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, membuat terobosan melalui Program Skuter. 

Kepala Desa (Kades) Sumberejo, Tri Haryanto, mengatakan Program Skuter merupakan kepanjangan dari Surat keputusan usaha tepat guna bagi RT dan RW. Yakni Program kredit pinjaman kepada Ketua RT dan RW di Desa Sumberejo.

Program ini bertujuan memudahkan RT dan RW dalam mencari modal usaha dengan agunan surat keputusan (SK) RT atau RW yang diterbitkan kades di Sumberejo.

Baca Juga: Luar Biasa! Ketua RT di Sragen Diberikan Fasilitas Rumah Dinas

Mereka dapat mengajukan pinjaman modal usaha maksimal Rp10 juta dengan suku bunga sebesar 1,2%/tahun dan masa tenggang maksimal tiga tahun.

Angsurannya dibayarkan menggunakan gaji/honor insentif bulanan ketua RT dan RW dari pemerintah desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Artha Makmur.

“Jadi, Ketua RT atau RW yang memanfaatkan program ini akan dipotong gajinya untuk membayar angsurannya. Gaji mereka setiap bulan Rp400.000/bulan. Bendahara desa akan menyetorkan angsuran itu kepada lembaga keuangan desa yang dikelola Bumdes. Ini bisa membantu mereka meningkatkan pendapatan ekonomi melalui pengembangan usaha dengan dibantu permodalan dari program Skuter,” ungkap Tri Haryanto Kades Sumberejo seperti dilansir Solopos.com, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga:

-Luar Biasa! Ketua RT di Sragen Diberikan Fasilitas Rumah Dinas

-Antapani Tengah Kelurahan Pertama yang Terapkan STBM di Kota Bandung

-90 Anggota Panwaslu Kecamatan Kota Bandung Dilantik, Ini Daftarnya!

Dengan cara itu, tidak akan ada tunggakan angsuran. Sampai saat ini, hampir semua Ketua RT dan RW sudah memanfaatkan program tersebut. Kredit yang telah disalurkan sampai dengan saat ini mencapai sekitar Rp360 juta.

Menurut dia, banyak ketua RT atau RW yang memanfaatkan Program Skuter untuk membeli ternak sapi betina. BUMDes akan mengawasi penggunaan dana pinjaman tersebut dengan cara memverifikasi ke rumah ketua RT atau RW peminjam.

Baca Juga: Ketua RW Ini Berinovasi Ciptakan Aplikasi e-Ronda, Bisa Diunduh di Play Store

Sebelum BUMDes mencairkan dana pinjaman, ketua RT atau RW yang akan meminjam harus mengisi proposal. Salah satu isinya menuliskan tujuan dari peminjaman.

“Tujuan pinjaman harus untuk modal usaha. Itu nanti dituliskan di proposalnya. Selain itu, peminjam harus melampirkan fotokopi kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP). Hal itu agar anggota keluarga lain, minimal suami atau istrinya tahu jika ada pinjaman. Jadi enggak kayak bank plecit. Setelah disetujui, BUMDes baru mencairkan dana pinjaman. Nah nanti BUMDes akan mengecek dan melakukan verifikasi penggunaan dana itu. Apakah digunakan sesuai peruntukannya atau tidak,” lanjutnya.

Program Skuter ini berjalan belum genap setahun. Saat ini para Ketua RT atau RW telah memiliki usaha sampingan, seperti menjadi peternak.

Kades terus mendorong warga untuk buat usaha untuk ketahanan ekonomi desa. Selain itu Pemdes Sumberejo sejak 2017 telah memiliki P2KP untuk membebaskan warga dari jeratan bank plecit (keliling) dan program itu diklaim sukses.

”Saat ini, 80 persen warga yang dulu terjerat bank plecit sudah terbebas dan sudah memiliki usaha. Keberadaan program itu menjadikan Desa Sumberejo meraih juara I kategori Desa dalam Penganugerahan Wonogiri Inovation Awards (WIA) 2020,” pungkas Kades Sumberejo.

(YI)

Baca Juga: 

-TONTON VIDEO-VIDEO BERITAINSPIRATIF   

Berita Terkait