Dosen Sekolah Farmasi ITB Buat Serum Anti Aging 100 Persen dari Membran Cangkang Telur

dok. Humas ITB


BERITAINSPIRATIF.COM - Di tengah meluasnya industri berbasis telur seperti produksi kue dan martabak, cangkang telur sering hanya berakhir sebagai limbah yang mencemari lingkungan.

Padahal salah satu sumber alami asam hialuronat adalah dari cangkang telur, yang memberikan potensi besar sebagai bahan dasar produk kecantikan.

Asam hialuronat ini dikenal sebagai salah satu komponen penting dalam produk kosmetik, terutama dalam perawatan anti-aging.

Menanggapi hal tersebut, Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., dari Sekolah Farmasi ITB menghadirkan solusi inovatif berupa Eggshelent, serum anti-aging yang memanfaatkan membran cangkang telur, membuka peluang baru dalam dunia kosmetik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Patung Robot Daur Ulang ‘Green Hercules’ Berdiri di Kampus ITB Jatinangor, Simbol Keberlanjutan!

Membran cangkang telur mengandung protein, asam amino seperti kolagen dan kondroitin, serta asam hialuronat, menjadikannya bahan yang kaya nutrisi untuk perawatan kulit.

Keunikan dari serum ini terletak pada bahan bakunya yang 100 persen berasal dari membran cangkang telur, yang melalui proses pengolahan khusus hingga memenuhi standar farmasi dan kosmetik.

Proses ini memastikan bahwa serum yang dihasilkan tidak hanya aman digunakan, tetapi juga efektif dalam membantu regenerasi kulit, meningkatkan elastisitas, dan mengurangi tanda-tanda penuaan.

“Dengan mengoptimalkan potensi dari bahan yang selama ini kurang dimanfaatkan, inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa limbah bisa diubah menjadi produk bernilai tinggi yang mendukung kecantikan dan keberlanjutan,” ujar Prof. I Ketut Adnyana dilaman resmi ITB.

Baca Juga: HUT Polwan ke 76, Ratusan Polwan Gelar Napak Tilas di Bukittinggi

Dalam proses pengembangan inovasi serum anti-aging dari membran cangkang telur, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh tim peneliti. Pada tahap awal, pemisahan membran dari cangkang telur memerlukan waktu yang cukup lama sehingga diperlukan kecepatan yang tepat.

Setelah itu, membran yang telah dipisahkan harus segera diproses untuk menghilangkan kontaminan mikroba, sesuai dengan standar BPOM untuk bahan kosmetik dan farmasi.

Tahapan terakhir adalah hidrolisis, yakni proses membran diubah menjadi hidrolisat yang siap digunakan dalam formulasi. Setiap tahap memerlukan ketelitian untuk memastikan kualitas dan keamanan produk akhir.

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

Berita Terkait