Kota Bandung Apresiasi 7 Kecamatan: Jumlah RW Kawasan Bebas Sampah Naik Signifikan

Ilustrasi pengolahan sampah / Foto: Istimewa


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Sampah organik, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber daya dan dapat meningkatkan ekonomi yang berharga bagi masyarakat, dan Kota Bandung. Tercatat 7 kecamatan telah berhasil menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengelola sampah organik.

Atas capaian dalam pengelolaan sampah tersebut, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, telah memberikan apresiasi kepada 7 kecamatan yang telah berhasil meningkatkan Kawasan Bebas Sampah (KBS) menjadi lebih dari 50 persen.

"KBS adalah salah satu program prioritas untuk menjadikan Kota Bandung lebih bersih dan nyaman," ungkap A. Koswara dalam rapat evaluasi pengelolaan sampah di Balai Kota Bandung, Sabtu, 16 November 2024.

Baca Juga: 75 Perguruan Tinggi Komitmen dengan Pemkot Bandung Kelola Sampah Mandiri

Berikut Kecamatan yang mendapatkan apresiasi dan diberikan penghargaan karena telah menunjukkan kemajuan signifikan:

1. Panyileukan: seluruh kelurahan di kecamatan ini sudah mencapai 100 persen KBS.

2. Bandung Kidul: 34 RW telah menjadi KBS.

3. Cibeunying Kaler: 60 persen wilayahnya atau 28 dari 46 RW sudah KBS.

4. Arcamanik: 61 persen atau 33 dari 54 RW telah menjadi KBS.

5. Sumur Bandung: 40 persen wilayah atau 15 dari 37 RW sudah KBS.

6. Bojongloa Kidul: 53 persen wilayah atau 24 dari 45 RW telah menjadi KBS.

7. Gedebage: 48 persen wilayah atau 21 dari 43 RW sudah menerapkan KBS.

“Saya ucapkan terima kasih kepada kewilayahan yang telah meningkatkan kinerja KBS. Ini adalah prestasi yang menunjukkan bahwa pengelolaan sampah menjadi perhatian serius kita semua,” ujar Koswara.

Baca Juga: Hati-Hati! Sejumlah Jalan di Kota Bandung Dibangun Jalur Ducting Bebas Kabel Udara

Koswara menegaskan, persoalan sampah bukan hanya tugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) atau UPTD Kebersihan, melainkan tanggung jawab bersama.

Ia mengingatkan, dampak sampah yang tidak terkelola akan dirasakan di berbagai aspek kehidupan, seperti lingkungan, sosial, hingga ekonomi.

“Sampah yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan saluran mampet, menciptakan citra negatif bagi Kota Bandung, dan mengganggu pariwisata. Kalau sampah kita jelek, kota kita juga akan terlihat jelek. Oleh karena itu, pengelolaan sampah harus menjadi komitmen bersama,” tuturnya.

Baca Juga: 40 Puskesmas di Kota Bandung Terintegrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP)

Ia berharap, dengan pencapaian ini, setiap kecamatan dapat terus meningkatkan jumlah RW yang masuk dalam Kawasan Bebas Sampah.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak menganggap program ini sebagai beban, melainkan sebagai langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan kebanggaan warga Bandung.

“Format pengelolaan sampah ini harus menjadi komitmen bersama. Saya apresiasi semua pihak yang telah hadir dan berkontribusi dalam rapat ini untuk bersama-sama menjadikan Bandung lebih bersih,” ucapnya.

Dengan komitmen seluruh pihak, program KBS diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Bandung dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan ramah bagi warganya.

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

(RV) 

-Pemkot Bandung Segera Luncurkan Regulasi Jam Masuk Kerja dan Sekolah

-Daftar Lengkap! Susunan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

-Berlaku Mulai 28 Oktober 2024 Sampah di Kota Bandung 'Tidak Dipilah Tidak Diangkut'

-Sistem TILANG TERBARU di Indonesia Diterapkan, Gunakan Teknologi TAR & FR

Berita Terkait