- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Sukabumi, Beritainspiratif.com – Kota Sukabumi Jawa Barat dipilih sebagai kota pertama memulai rangkaian ‘Kelas Menulis Tanpa Hoax Wiranatakusumah ‘ di 5 kota Kabupaten Kota di Jawa Barat . Kali ini Yayasan Wiranatakusumah menggandeng Buana Indonesia Network menyasar sejumlah pesantren – pesantren, Kelompok muda Islam, komunitas cyber creative dan komunitas lain, Minggu (8/4).
Gelaran ini akan mulai digelar pada Minggu, 8 April 2018.
Untuk Di Sukabumi sendiri, Kelas menulis Tanpa Hoax ini digelar di dua tempat sekaligus dengan 2 tema berbeda. Untuk pagi hari, kelas menulis Tanpa Hoax Wiranatakusumah yang mengambil tema ‘ Pelatihan Jurnalistik dan Pemanfaatan Sosial Media Untuk Generasi Muda Islam ‘ini digelar di Gedung Toserba Selamat Lantai 3 Kota Sukabumi. Disini Yayasan Wiranatakusumah dan Buana Indonesia Network menggandeng HIMA Persis, Aliansi Solidaritas Muslim Sukabumi ( ASMMI ), Komunitas Facebook Sukabumi dan Komunitas Cyber Creative Bazit. Sedang untuk sore hari, Yayasan Wiranatakusumah dan Buana Indonesia Network menggelar kelas menulis Tanpa Hoax ini di Pesantren AL Fath, Kota Sukabumi.
Wakil Ketua Yayasan Wiranatakusumah, Moely Wiranatakusumah mengatakan, kelas menulis ini merupakan rangkaian Safari Yayasan Wiranatakusumah ke berbagai daerah di Jawa Barat dan safari ini sebagai bentuk kepedulian yayasan Wiranatakusumah pada kaum muda Islam dan kalangan pesantren di Jawa Barat.
“ Kami lebih ke transfer ilmu kepada kalangan muda Islam dan santri – santri tentang bagaimana mengenali, mendeteksi dan memfilter berita – berita bohong, hoax, berita yang sifatnya adu domba. Ini penting agar nantinya para santri dan kaum muda Islam ini yang akan menjadi garda terdepan melawan berita bohong, minimal di daerahnya masing - masing. Kami juga fokus membagi ilmu bagaimana mendeteksi dan mengenali berita yang belum tentu kebenarannya dan beredar di sosial media. Itu kenapa kami juga bekali peserta dengan ilmu Jurnalistik,” kata Moely.
Sementara itu, Ketua PW HIMA ( Himpunan Mahasiswa ) Persis Jawa Barat, Alam Permana mengatakan, kaum muda Islam harus bisa menjadi benteng bagi berita hoax yang kerapkali dipakai sebagai alat mengadu domba antar kelompok. Masih kata dia, Ilmu Jurnalistik bisa sangat berguna untuk filter terhadap informasi – informasi yang menyebar, baik di media massa dan sosial media.
“ Kaum muda Islam kerapkali jadi sasaran empuk bagi penyebaran informasi Hoax. Jika sudah dibekali ilmu jurnalistik dan menguasai tips bagaimana menggunakan sosial media dengan benar, bisa menjadi benteng bagi umat. Kita mulai dengan 5 kabupaten kota ini dulu, setelah berhasil kita melakukan kaderisasi kaum muda Islam yang sadar akan Informasi sehat, kita akan influence dengan kabupaten kota lain diseluruh Indonesia. Fix, Kita pakai beri nama komunitas ini, Cyber Hijrah. Hijrah dari kegelapan Informasi ke Informasi yang terang benderang, terkonfirmasi dan terbukti kebenarannya, “ kata Alam.
Sejalan dengan Alam, Muhammad Irfan, Komisaris Buana Indonesia Network menyebut, Jawa Barat adalah provinsi yang sangat besar pengguna sosial media nya. Bagi mereka ‘ produsen hoax’ ini merupakan sasaran empuk, terlebih di tahun politik seperti sekarang
“ Kita action, bentuk sebuah komunitas ini, bekali dengan ilmu jurnalistik yang mumpuni, mulai dari bagaimana mengkonfirmasi kebenaran satu informasi, memproduksi informasi positif yang kreatif sampai bagaimana kita meng create informasi – informasi kontra hoax. Kami sangat berharap komunitas Cyber Hijrah akan jadi komunitas terdepan dalam menjawab perang informasi, antara black information , white information, “ ujarnya.
Dilain tempat, Pimpinan Pondok Pesatren Al Fath, K.H Fajar Laksana mengatakan dirinya menyambut baik adanya gelaran ini. Hal ini dianggap penting dan perlu ditengah – tengah situasi merebaknya informasi Hoax.
“Pribahasa yang menyatakan tulisan itu lebih tajam dari pedang itu saat ini sangat terbukti. Tulisan bohong atau hoax adalah tulisan yang sengaja dibuat untuk menfitnah, provokasi, menakut - nakuti membuat resah pembaca. Saat ini terbukti dibeberapa kasus menyebabkan keresahan se nusantara sampai -sampai polisi membuat program khusus anti hoax, ini karena hoax menyebabkan rasa ketakutan dimasyarakat, menimbulkan tindakan tindakan berlebihan di masyarakat bahkan menjadikan masyarakat menjadi phobia reaksional yang berujung kepada tindakan anarkhis, radikalis, akibat adanya tulisan hoax.Maka pelatihan penulisan yang benar itu amat penting di era saat ini ketika media sosial melalui dunia internet dan digital menjadi kebutuhan pokok di masyarakat. Hal ini untuk menjaga keamanan dan kestabilan hidup berbangsa dan bernegara di bumi tercinta Indonesia, “ kata Ulama yang cukup berpengaruh di Kota Sukabumi ini.
Rencananya, kelas menulis Tanpa Hoax ini akan digelar secara estafet di 5 kabupaten kota di Jawa Barat yaitu Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran. Peserta yang mengikuti kelas menulis ini kemudian akan tergabung dalam komunitas Cyber Hijrah. (Dudy)