- Wisata Kuliner
- 13 Oct 2025
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Kota Bandung terus mempertahankan pesonanya sebagai destinasi wisata favorit di Indonesia. Hingga triwulan III tahun 2025, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung telah menembus 6,5 juta orang, meningkat signifikan dari capaian semester I yang tercatat sebanyak 3,53 juta kunjungan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa menyebut, tren ini menjadi sinyal positif untuk mencapai target tahunan kunjungan wisatawan sebesar 8,7 juta orang pada 2025.
Adi mengungkapkan, perkembangan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung cukup menggembirakan. Sampai triwulan II ada 3,5 juta lebih, dan laporan terakhir di triwulan III sudah menembus sekitar 6,3 hingga 6,5 juta kunjungan.
Wisata Kuliner Jadi Magnet Utama
Dari hasil kajian Disbudpar, tren wisata di Kota Bandung masih didominasi oleh sektor kuliner. Sekitar 60 persen wisatawan datang untuk mencicipi beragam kuliner khas Bandung, sementara sisanya tertarik pada wisata belanja, fashion, dan heritage.
“Kuliner menjadi magnet utama wisata Bandung. Sisanya ada wisata belanja, fashion, dan heritage. Bandung memang dikenal punya daya cipta kuliner yang khas dan selalu baru,” tutur Adi, Jumat 11 Oktober 2025.
Baca Juga: Jawa Barat Ditetapkan Sebagai Destinasi Wisata Ramah Muslim Terbaik Tingkat Nasional
Menurutnya, tren ini sejalan dengan karakter wisatawan modern yang lebih tertarik pada pengalaman otentik dan lokal dibandingkan hanya kunjungan destinasi. Karena itu, pihaknya terus mendorong pelaku usaha kuliner agar memperkuat citra Bandung sebagai kota kuliner kreatif.
Selain kuliner, beberapa destinasi wisata populer masih menjadi magnet utama, antara lain Kawasan Kota Tua Bandung, Masjid Raya Al Jabbar, Museum Geologi, Saung Angklung Udjo, Taman Lalu Lintas, dan Kiara Artha Park.
“Pola kunjungan wisatawan kini makin merata. Tak hanya pusat kota, tetapi juga ke destinasi-destinasi di pinggiran yang menawarkan suasana baru,” kata Adi.
Berdasarkan data Disbudpar, wisatawan domestik masih menjadi mayoritas, sementara wisatawan asing baru berkontribusi sebagian kecil dari total kunjungan.
“Memang masih jauh perbandingannya. Wisatawan nusantara jauh lebih banyak daripada wisatawan mancanegara,” ujarnya.
Namun, Adi menegaskan Bandung tetap menjadi salah satu kota yang memiliki reputasi positif di pasar Asia Tenggara. Negara seperti Malaysia dan Singapura menjadi penyumbang utama kunjungan mancanegara, disusul oleh Thailand dan beberapa negara tetangga lainnya.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan ke Jabar hingga Agustus 2025 Naik 30 Persen
Untuk mencapai target tahunan, Disbudpar Kota Bandung menggencarkan promosi pariwisata di dalam dan luar negeri. Melalui bidang pemasaran, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai asosiasi seperti Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), perhimpunan hotel dan restoran, serta komunitas pariwisata.
“Kami rutin menggelar kegiatan promosi seperti travel dialog, table top, hingga pameran di kota-kota besar seperti Surabaya, Solo, dan Medan. Bahkan tahun ini kita ikut dalam pameran internasional seperti MATTA Fair di Malaysia,” kata Adi.
Dalam kegiatan “table top”, delegasi dari Bandung berperan sebagai seller yang mempromosikan paket wisata, destinasi, dan hotel kepada agen perjalanan dari berbagai daerah.
“Kita menjual Bandung sebagai produk wisata yang lengkap dan siap dikunjungi,” tambahnya.
Selain itu, Disbudpar juga memanfaatkan kanal digital, media sosial, dan media massa untuk memperluas jangkauan promosi.
Adi menyebutkan, pihaknya mengaktifkan Tourist Information Center (TIC) yang secara rutin mendatangi pelaku usaha kuliner dan destinasi lokal untuk diangkat ke kanal resmi Disbudpar.
Event Akhir Tahun Siap Dongkrak Kunjungan
Sejumlah event besar di akhir tahun diyakini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bandung. Di antaranya Asia Afrika Festival, Asia Afrika Youth Forum, serta Pasar Seni ITB yang akan digelar pada 18–19 Oktober mendatang.
Baca Juga: RSUD Welas Asih Kab. Bandung Raih Peringkat Kedua Faskes Berkomitmen Terbaik
Selain itu, adapula karnaval mobil hias dan puncak perayaan Hari Jadi Kota Bandung ke-215.
“Event seperti Pocari Run kemarin saja mampu menarik 30–40 ribu pengunjung dengan perputaran uang mencapai Rp80 miliar. Begitu juga dengan Asia Afrika Festival yang tahun ini diprediksi memberikan dampak ekonomi serupa,” ungkap Adi.
Event-event tersebut tidak hanya melibatkan Pemkot Bandung, tetapi juga komunitas dan pelaku ekonomi kreatif. Adi berharap momentum ini menjadi penggerak utama peningkatan kunjungan wisata hingga akhir tahun.
Bandara Husein Diharapkan Kembali Beroperasi
Adi juga menyampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan tengah berupaya mendorong pembukaan kembali Bandara Husein Sastranegara.
Menurutnya, bandara tersebut menjadi infrastruktur vital untuk menunjang kunjungan wisatawan, khususnya dari luar negeri.
“Kalau Husein dibuka kembali, dampaknya bukan hanya untuk Kota Bandung, tapi juga wilayah aglomerasi Bandung Raya seperti Kabupaten Bandung, Cimahi, dan Bandung Barat,” ujar Adi.
Dengan kombinasi kekuatan kuliner, budaya, kreativitas, dan event-event unggulan, Adi optimistis target kunjungan 8,7 juta wisatawan di tahun 2025 dapat tercapai.
“Bandung tidak hanya menjual tempat, tapi juga pengalaman. Dengan kolaborasi dan inovasi, kita ingin Bandung tetap menjadi kota tujuan wisata nomor satu di Indonesia,” pungkasnya.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News