- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Majalengka, Beritainspiratif.com – Pasangan calon pemimpin Majalengka, Maman Imanulhaq - Jefry Romdony, tampil cemerlang dalam debat publik peserta Pilkada Majalengka 2018 yang digelar di gedung Islamic Centre Majalengka, Rabu malam (9/5).
Debat Publik diikuti tiga paslon kepala daerah Majalengka yakni Maman Imanulhaq – Jefry Romdony, Karna Sobahi –Tarsono dan Sanwasi –Taufan Ansyar.
Tiap paslon diperbolehkan mengajak 40 orang pendukungnya masuk ke dalam arena debat.
Sementara lebih dari seribu orang menyimak jalannya debat lewat layar lebar di halaman Islamic Centre.
Suasana di luar agak memanas saat ada insiden “bentrok” antara pendukung no 2 dan no 3. Tetapi dapat segera dicegah.
Warga Majalengka bisa mengikuti debat itu melalui siaran RRI Cirebon atau live streaming Majalengka Chanel.
Debat yang semula berlangsung ‘dingin’, mulai ‘hangat’ ketika memasuki sesi tanya jawab antar paslon, di mana tiap paslon diberi kesempatan bertanya dan diperbolehkan menanggapi jawaban paslon lain.
Di sesi inilah paslon nomor urut 1 Maman –Jefry, tampil cemerlang dan unggul.
Maman, misalnya, melontarkan pertanyaan kepada paslon nomor 2, mengenai permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Majalengka serta upaya pencegahan dan penanganannya.
Maman juga minta disebutkan nama enam orang TKI asal Majalengka yang saat ini bermasalah.
Calon bupati Karna menjawab pertanyaan itu tetapi tidak tuntas dan tidak rinci.
Ia juga tak menyebutkan enam orang TKI bermasalah.
Maman Imanulhaq pun menanggapinya dengan mengatakan, ”Jawabanya harus detail,” sembari menyampaikan pandanganya mengenai pemicu banyaknya persoalanTKI antara lain karena kurangnya koordinasi antar instansi yang menangani masalah itu.
Ketika Karna bertanya soal mekanisme Perda Diniyah, Maman kembali memberi jawaban kunci bahwa peningkatan kualitas guru dan sarana prasana Madrasah sangat penting karena jadi penguat moralitas generasi muda dan itu harus dimulai dengan adanya regulasi yang kuat.
“Saya yakin dengan Perda Madrasah Diniyah kehidupan beragama di Majalengka akan terinternalisasi di semua aspek kehidupan," tegas anggota komisi agama DPR RI 2014-2018 ini.
Maman juga sempat beradu argumen dengan calon wakil bupati nomor urut 3, Taufan Ansyar, yang menanyakan rencananya merevisi tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Setelah sempat ‘saling- balas’, Kang Maman, sapaan Maman Imanulhaq, akhirnya melontarkan jawaban ‘kunci’ yang intinya tarif pajak yang dikeluhkan masyarakat di beberapa kecamatan akan diturunkan.
“Kita harus perjuangkan Pajak yang tidak memberatkan rakyat,” katanya.
Debat yang mulainya molor setengah jam dari jadwal, diwarnai kendala teknis yang cukup menganggu yakni matinya pencacat hitung mundur waktu bicara para peserta debat.
Moderator sempat menghitung waktu bicara secara manual.
Meski sempat ‘panas’, para peserta debat menunjukkan kedewasaanya, menutup acara itu dengan selfie serta saling bersalaman dan berpelukan.
(Yones)