- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo didampingi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito serta Direktur Standardisasi Obat dan NAPPZA – BPOM RI Togi Junice Hutadjulu dan Plt. Direktur Pengawasan Produksi Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Nurma Hidayati, melakukan kunjungan kerja ke PT Bio Farma, Selasa (15/9/2020).
Baca Juga:Inilah-5-kelompok-sasaran-pemberian-vaksinasi-covid-19
Kunjungan kerja tersebut untuk melihat dan memastikan proses pengadaan vaksin Covid-19 oleh Bio Farma.
Bambang Soesatyo mengingatkan saat ini Indonesia dihadapkan pada tarik ulur dua kutub kepentingan, antara melindungi kesehatan masyarakat atau menyelamatkan perekonomian negara yang terus tergerus oleh dampak pandemik Covid-19.
“Ada langkah yang sangat urgent dan segera dilaksanakan. Salah satunya dengan menemukan vaksin yang tidak saja efektif untuk melawan Covid-19, melainkan juga aman ketika digunakan," katanya.
Baca Juga:Bangkitkan-sektor-ekonomi-pemkot-bandung-gelar-pasar-kreatif-di-9-pusat-perbelanjaan
Terkait vaksin covid-19 yang sudah masuk uji klinis tahap ke III, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito menandaskan, keamanan vaksin yang sudah terbukti pada uji klinis I dan II, dengan subjek yang lebih besar akan dibuktikan pada fase uji klinis ke III.
“Badan POM juga sudah mendampingi ekspansi kapasitas produksi dari Bio Farma untuk nanti kita bisa melakukan tahapan pengembangan vaksin di Indonesia. Jadi, kedepannya kita tidak hanya membeli produk yang sudah jadi dari luar negeri, tetapi juga bisa memproduksi sendiri di didalam negeri," ujar Peny.
Baca Juga:Bio-farma-pastikan-pasokan-50-juta-dosis-bulk-vaksin-covid-19-dari-sinovach
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir Bio Farma menjelaskan, produksi vaksin merah-putih ini berkolaborasi dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman, yang akan menggunakan strain virus asli Indonesia.
“Vaksin merah putih ini, diharapkan akan diproduksi pada Q3 dan Q4 2022, bekerjasama dengan lembaga Eijkman, yang berperan dalam penelitian awal sampai dengan pembuatan bibit vaksin. Kemudian pada Q1 – Q2 2021 akan dilanjutkan oleh Bio Farma dari mulai preclinical trial, Uji Klinis tahap I, II dan III yang kemudian untuk diregistrasikan ke Badan POM," ujar Honesti.
Baca Juga:Inilah-obat-penanganan-covid-19-produk-bumn-farmasi-yang-siap-digunakan
Ia menambahkan sambil menunggu produksi vaksin buatan asli Indonesia ini, Bio Farma menggandeng Sinovac untuk penyediaan vaksin Covid-19.
"Saat ini, calon vaksin dari Sinovac masih memasuki tahap uji klinis tahap III di Bandung bekerjasama dengan FK UNPAD. Uji klinis dilakukan terhadap 1.620 relawan, yang bertujuan untuk melihat keamanan dan keampuhan dari calon vaksin Covid-19 tersebut," pungkasnya.
(Ida)