- Ragam
- 08 Oct 2024
Beritainspiratif.com - Dunia hiburan khususnya seni tradisional sunda tengah berduka dan kehilangan sosok dalang Umar Darusalam Riswa Sunandar Sunarya atau yang akrab disapa Dalang Riswa, asal sumedang yang dikabarkan meninggal dunia di RS Muhammadiyah, Jumat (8/6/2018) pukul 02.03 WIB.
Karena mengalami sakit gagal ginjal. Pria yang populer di Pojok Si Cepot itu, akan disemayamkan di kampung halamannya, di Cilacap, Jawa Tengah.
Tidak hanya keluarga, kerabat, bahkan komedian Entis Sutisna alias Sule yang merupakan orang terdekatnya sangat kehilangan mendengar kabar meninggalnya kang riswa di bulan Ramadhan ini. Sebagaimana dikutip dalam akun Instagramnya, Jumat (8/6/2018), terlihat foto seorang pria sedang berbaring di kasur rumah sakit, terpejam, dengan hidung dipasangi selang.
Lalu Sule pun menulis "Selamat jalan sahabat cing di caangkeun lang di hapus dosa dosa amin," (Selamat jalan sahabat semoga diterangkan jalannya dan dihapus dosa dosa amin)
MENGENAL SOSOK DALANG RISWA
Sebagaimana dikutip di medsos, Umar Darusman Sunandar merupakan seorang dalang muda jebolan (Pujaran) dari Giriharja 3 Bandung. Dalang yang memiliki panggilan akrab Riswa ini mulai dikenal publik dari program televisi lokal di Bandung yang bertajuk, “Pojok Si Cepot”. Riswa memiliki cita rasa guyonan yang khas, bodorannya senantiasa membawa angin segar bagi dunia pewayangan, khususnya Wayang Golek.
Pojok Si Cepot, adalah sebuah program seni budaya tradional dengan konsep spot komedi yang menampilkan tokoh punakawan di tambah dengan tokoh-tokoh lainnya yang dikreasi dalang.
Pojok Si Cepot diharapkan bisa menjaga kelangsungan budaya seni wayang golek di jawa barat, di kemas dengan unsur komedi Pojok Si Cepot tidak meninggalkan pesan –pesan moral yang selalu diangkat oleh dalang. Pojok Si Cepot Program seni budaya ini dihadirkan bagi semua kalangan khususnya remaja bahkan orang dewasa, Sesuai namanya, Pojok Si Cepot menampilkan wayang dengan lakon utama si cepot di balut humor humor ringan. Pojok Si Cepot juga bisa dikemas sebagai program OFFair andalan. Kedepannya Pojok Si Cepot bisa dikemas lebih flexible, dengan tidak dikemas di sebuah spot kaku, namun bisa di buat dengan konsep talkshow ringan, atau petualangan ringan, tanpa menghilangkan dalang dan si cepot sebagai talent utama
Sebenarnya, Kidalang Riswa adalah asli Cilacap, Jawa Tengah tapi passion beliau akan seni wayang golek sangat kuat. Menariknya, dari permasalahan keterbatasan durasi pergelaran, keterbatasan budget, dan keterbatasan fasilitas akhirnya memunculkan ide minimalis tapi digarap dengan serius. Penggarapan secara serius ini melahirkan hasil yang maksimal.
Dalang yang sempat kuliah di STSI dan mengaku belajar ngadalang dari dalang kondang Asep Sunandar Sunarya ini menambahkan bahwa, “Kesenian tradisional dianggap kuno dan membosankan oleh generasi muda. Mereka cenderung akrab dengan kebudayaan baru yang lebih mudah diterima, seperti organ tunggal. Oleh karena itu, dalang diharapkan menyesuaikan diri dengan selera penonton, misalnya melalui penyajian humor segar.”
BI JABAR KEHILANGAN SOSOK DALANG RISWA
Sementara itu di tempat terpisah Dudi Dermawan Kepala Divisi BI Jabar, atas nama pimpinan menyampaikan duka yang mendalam dan merasa kehilangan dengan kepergian Dalang Riswa, semoga mendapat tempat yang layak disisinya.
Dikatakan bahwa BI Jabar sendiri sudah 2 tahun lebih bermitra dan kerjasama dengan Dalang Riswa, disetiap agenda kegiatan BI Mengajar yang dilakukan oleh BI Jabar.
Kegiatan BI Mengajar sendiri merupakan program kerja BI yang bertujuan untuk mensosialisasikan tugas pokok Bank Indonesia hingga kepelosok wilayah selatan Jawa Barat. Dan kami menyampaikan berbagai materi sosialisasi kepada sekolah dan masyarakat antara lain tentang tugas pokok Bank Indonesia (kebanksentralan), Gerakan Nasional Non Tunai, Layanan Keuangan Digital (LKD) serta materi tentang pengenalan ciri-ciri keaslian uang rupiah (CIKUR).
Dalang Riswa merupakan panggung yang kami hadirkan untuk menghibur siswa sekolah, guru dan masyarakat, dengan materi materi candaan yang selalu segar diiringi music dengan disisipkan materi sosialisasi.
Kesan kami, yang sudah beberapa kali menonton penampilan Dalang Riswa melalui mascotnya si cepot, tidak pernah terhenti tersenyum mulai dari mulai tampil hingga berakhir dengan durasi waktu 45 – 60 menit, dan bahkan ujar beberapa penonton yang tertawa tiada henti, dalam waktu 1 jam tersebut kami hanya merasakan tampil seperti 15 menit, saking terhiburnya.
Untuk itulah penting bagi daerah selatan jawa barat dan daerah lainnya setiap kegiatan sosialisasi BI selalu kami hadirkan pojok si cepot dengan Dalang Riswa, meskipun pada penampilan terakhir beliau sudah mulai menjalani cuci darah, namun beliau selalu menyempatkan hadir walaupun ke selatan jawa barat sekalipun. Beberapa sekolah yang pernah dihadirkan pojok si cepot antara lain SMAN 1 Surade, Ujung Genteng, SMAN 1 Indramayu, SMAN 1 Cianjur, SMAN 1 Bale Endah dan SMAN 3 Purwakarta dll. Pojok si cepot, selain sebagai hiburan juga sebagai sarana edukasi dan motivasi bagi pelajar, menutup pembicaraan. (Yanis)
Berbagai sumber