- Pendidikan
- 08 Dec 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Tenda-tenda tampak berjejer di Pulau Lombok. Pulau yang bergelar “Seribu Masjid” ini seketika berubah menjadi “Seribu Tenda” sejak terjadinya gempa berkekuatan 6,4 SR pada Ahad (29/7/2018) lalu. Ratusan gempa setelahnya bersusul-susul datang menghantui masyarakat Lombok, bahkan sepekan setelahnya, pada Ahad (5/8/2018) terjadi gempa dengan kekuatan 7,0 SR.
Akibatnya, lebih dari 400 korban meninggal dunia, 60 ribu bangunan rusak, 600 diantaranya bangunan sekolah dan pesantren. Tak terkecuali Pondok Pesantren Al-Madani di Lombok Timur ikut mengalami kerusakan.
Di antara ratusan ribu pengungsi, salah satunya adalah seorang santriwati Pondok Pesantren Al-Madani bernama Hidayatul. Gadis berusia 16 tahun ini memilih tinggal di pengungsian karena asrama pesantrennya serta rumahnya rusak akibat gempa. Ketika sebagian dewan guru bersama relawan datang ke pengungsiannya, di saat itulah ia menyetorkan hafalan terakhirnya sehingga sempurna 30 juz.
“Alhamdulillah, Hidayatul bisa menyelesaikan hafalannya dalam tempo 1,5 tahun,” ungkap Pembina Tahfiz Pondok Pesantren Al-Madani Lombok, Muhammad Tuzri melalui rilis yang dikirimkan ke Republika.co.id, Sabtu (18/8/2018) .
Ia menambahkan, pada umumnya santri jika khataman hafalan 30 juz, maka diadakan di rumah masing-masing dengan mengundang para ustaz dan masyarakat untuk menggelar acara tasyakkur. “Tapi santri kita yang satu ini terpaksa harus khataman di tenda pengungsian. Dan Acara Tasyakkur kita ganti dengan doa bersama untuk korban gempa,” ungkap pria jebolan IAIN Sunan Ampel tersebut.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Madani, Tuan Guru Fauzan Zakaria Lc berharap agar asrama yang roboh segera bisa direhabilitasi, “Insya Allah kita akan gotong royong bersama para muhsinin dan donatur untuk merehab pesantren-pesantren yang mengalami kerusakan di Pulau Lombok,” ujar pria lulusan Universitas Al-Azhar Mesir tersebut.
Fauzan juga mengungkapkan, ia bersama para relawan telah membuat program sosial yang bisa diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Kita sudah bikin program Gotong Royong Rehabilitasi Pesantren korban gempa Lombok,” tuturnya.
(Kaka)