- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Cirebon, Beritainspiratif.com - Kesadaran masyarakat dibutuhkan untuk bersama-sama menjaga sungai. Terpeliharanya sungai membuat Kota Cirebon terhindar dari bencana, khususnya banjir.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Cirebon, RM. Abdullah Syukur, saat melakukan aksi bersih-bersih Sungai Kedung Pane dalam rangka Hari Habitat Dunia yang dirangkai dengan Gerakan Indonesia Bersih 2018.
“Kita lihat sendiri, sungai ini mengalami banyak pendangkalan. Dipenuhi lumpur, gulma dan sampah. Bahkan lihat sendiri, ada tanaman jagung di badan sungai,” ungkap Syukur sambil menunjuk tanaman jagung yang ditanam warga tersebut.
Keberadaan lapak pemulung di bantaran sungai memperparah kondisi sungai itu sendiri. “Padahal kami sudah memberikan peringatan, tapi masih ada saja,” ungkap Syukur.
Kondisi sungai yang mengalami pendangkalan dan dipenuhi dengan sampah masyarakat tentu memprihatinkan. Padahal beberapa tahun sebelumnya Kota Cirebon memiliki pengalaman diterjang bencana banjir yang cukup parah.
“Salah satu titik banjirnya ya disini,” kata Syukur.
Saat ini, lanjut Syukur dibutuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama menjaga tempat hidup kita. “Ini yang perlu digarisbawahi dari peringatan Hari Habitat dan Gerakan Indonesia Bersih,” ungkap Syukur.
Khususnya bagi warga yang rumahnya berdekatan dengan sungai. Karena selama ini, warga lebih banyak menganggap sungai itu sebagai tempat sampah. Maka jadilah sungai sebagai tempat sampah terpanjang.
Karena itu, Syukur sangat berharap warga tidak lagi membuang sampah, baik sampah rumah tangga, sampah rumah makan, hingga sampah bangunan ke sungai.
“Untuk meningkatkan kualitas perkotaan dan kawasan permukiman mari kita sama-sama tingkatkan kesadaran untuk memelihara lingkungan yang dimulai dari diri kita masing-masing,” ungkap Syukur.
Ke depannya, bersama dengan komunitas pecinta sungai di Kota Cirebon direncanakan mereka akan melakukan aksi bersih-bersih di Sungai Sukalila.
Sementara itu anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umar Hadi, yang ikut melakukan kegiatan bersih-bersih sungai berharap aksi bersih-bersih sungai tidak hanya dilakukan menjelang musim penghujan saja.
“Alangkah baiknya jika dijadikan budaya, yaitu secara rutin membersihkan sungai yang ada di sekitar kita,” ungkap Yoseph.
Karena selain bisa terhindar dari bencana banjir juga terhindar dari sejumlah penyakit akibat sungai yang kotor. Pemerintah daerah pun terus didorong untuk menggerakkan warganya untuk bersama-sama membersihkan sungai.
Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Dr. Heppy Mulya, menambahkan jika Sungai Kedungpane merupakan salah satu yang menyebabkan banjir beberapa waktu lalu. “Setelah kami telusuri, ternyata diakibatkan banyaknya sampah yang terdapat di sepanjang aliran sungai,” ungkap Heppy.
Sungai Kedungpane juga merupakan sungai perbatasan antara wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, sehingga sebenarnya keberadaan kedua sungai ini juga merupakan tanggung jawab dari kedua pemerintah daerah tersebut.
“Kami sangat berharap ke depannya, sungai Kedungpane maupun sungai-sungai lainnya tidak mengalami peningkatan volume air saat musim penghujan. Karena peningkatan volume banjir ini yang menyebabkan terjadinya banjir.
Selain pemerintah daerah Kota Cirebon serta BBWS Cimanuk Cisanggarung, sejumlah pihak terlibat dalam aksi bersih-bersih Sungai Kedungpane hari ini. diantaranya Dinas PUPR Kota Cirebon, TNI dan Polri, ormas, pelajar, BPBD Kota Cirebon, komunitas peduli sungai serta komunitas pecinta lingkungan bersih Kota Cirebon.
Pelaksanaan peringatan Hari Habitat Dunia dan Gerakan Indonesia Bersih 2018 di Indonesia dimaksudkan untuk meningkatkan perhatian dan kepedulian semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, pihak swasta, perguruan tinggi dan masyarakat luas serta mendorong pemikiran dan evaluasi atas kebijakan dan implementasi perencanaan pembangunan Indonesia.
Selain itu juga memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya masyarakat mengenai pentingnya menerapkan pembangunan kota yang tangguh dan berkelanjutan serta sungai yang lestari. (Yones)