- Ragam
- 24 Nov 2024
Palu, Beritainspiratif - Setelah terpisah selama 9 hari, salah seorang bocah korban tsunami Palu bertemu dengan orang tuanya, Jabbar Ramdhani.
Pada saat pertama kali ditemukan bocah bernama Iyas itu tidak bisa bicara dan tidak bisa menjelaskan identitas keluarganya karena masih trauma.
Orang tua Iyas tahu keberadaan Iyas setelah melihat postingan di medsos.
Direskrimum Polda Sulteng, Kombes Diki Budiman langsung menyerahkan Iyas kepada kedua orang tuanya.
Awalnya Iyas ditemukan di tumpukan material bangunan yang rubuh, pada hari Sabtu (29/9/2018) lalu sekitar pukul 07.00 WITA oleh petugas Polri gabungan bersama masyarakat saat melaksanakan evakuasi korban tsunami di Pantai Talise, Palu.
"Saat ditemukan Iyas (6) dalam kondisi luka robek pada kepala dan mengalami syok berat," kata Dirreskrimum Polda Sulteng Kombes Diki Budiman, dalam keterangannya, Minggu (7/10/2018) dari laman Polda Sulteng.
Setelah dievakuasi, Iyas langsung ditangani Kanit PPA Ditreskrimum Polda Sulteng, Ipda Siti Hasibuan, dengan membalut luka korban.
Karena saat itu seluruh rumah sakit di Palu dalam kondisi darurat, Diki meminta Iyas dibawa ke Makassar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Petugas juga menyebar foto dan identitas Iyas ke semua media sosial agar kabar itu sampai ke pihak keluarga.
"Pada Sabtu (6/10/2018), salah satu keluarga korban melapor ke Kapolsek Palu Selatan bahwa anak yang diposting di sosmed adalah keluarganya.
"Pada Minggu (7/10/2018) Ipda Siti dan Iyas berangkat dari Makassar ke Palu dengan pesawat komersil," ujar Diki.
Iyas pada saat terjadi gempa-tsunami terpisah dari kakak dan ibunya, yang pada saat itu Iyas bersama kakak dan ibunya berjualan di area Pantai Talise dihantam Tsunami.
"Keterangan dari orang tua korban, bahwa pada saat kejadian tsunami (28/9/2018), Iyas sedang ikut kakak dan ibunya berjualan brownies di Pantai Talise. Ibu dan kakaknya selamat namun terpisah dengan Iyas," tutur Diki. (Yanis)