- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Semarang, Beritainspiratif.com – Dalam rangkaian Acara Dies Natalis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP ke-50 terdapat kegiatan “Pengasapan ikan cakalang pertama dengan metode asap cair”.
Dengan melakukan pengasapan ikan sebanyak 333 ekor dengan berat total 250 kilogram, yang dilakukan di Kampus FKPI Universitas Diponegoro, berhasil memecahkan rekor MURI pada Sabtu, (13/10/2018) yang dilansir dari laman Rekor MURI.
Hasil Penemuan Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. ini, dikatakan bahwa setelah dilakukan pengasapan air selama 8 jam, kemudian ikan ditiriskan dan dimasukkan ke dalam oven selama 1 jam. Setelah matang, barulah disajikan di atas meja sepanjang 50 meter.
Lebih lanjut, bahwa pemanfaatan asap cair ini adalah, sebagai alternatif metode pengasapan ikan yang murah, mudah diterapkan dan ramah lingkungan, kiranya sudah saatnya diterapkan di Indonesia.
“Asap cair merupakan suatu campuran larutan dan dispersi koloid dari uap asap kayu dalam air yang diperoleh dari hasil pirolisa atau proses pemanasan (destilasi kering) limbah kayu yang jika dikondensasi menghasilkan asap cair dan memiliki sifat spesifik asap”, terangnya.
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa asap cair memiliki berbagai sifat fungsional, fungsi utama adalah menghasilkan rasa dan warna yang diinginkan pada produk asapan yang diperankan oleh senyawa fenol dan karbonil, fungsi selanjutnya adalah sebagai pengawet karena kandungan senyawa fenol dan asam yang berperan sebagai antibakteri dan antioksidan.
"Hal ini akan mengubah paradigma pengolahan ikan asap yang berdampak pada pencemaran lingkungan utamanya pencemaran udara. Dengan penerapan asap cair, dapat lebih menjamin keamanan bagi kesehatan konsumen (bebas karsiogenik)," paparnya.
Pengembangan produk asap cair di Universitas Diponegoro sebagai bahan aditif yang telah diketahui aman digunakan untuk kesehatan telah dimulai lebih dari dua puluh tahun yang lalu, khususnya sebagai preservasi produk perikanan.
Penemuan “Pengasapan ikan cakalang pertama dengan metode asap cair”, dicatat dalam Rekor MURI dengan Nomor Rekor 8673, dengan Rekoris “KERAPU” Keluarga Alumni Perikanan UNDIP dan Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. (Yanis)