- Ragam
- 24 Nov 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi –Ma’ruf Amin, Maman Imanulhaq, mengatakan bangsa Indonesia harus bangga karena Presiden Joko Widodo kembali masuk dalam 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre.
“Kami mengapresiai The Royal Islamic Strategic Studies Centre yang memasukan pak Jokowi dan beberapa tokoh Indonesia dalam 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia,”kata Maman Imanulhaq, di Jakarta, Jumat (21/10/2018).
Lembaga yang berkedudukan di Amman, Jordania, menempatkan Presiden Jokowi dan beberapa tokoh Indonesia dalam deretan ‘50 besar’ 500 tokoh muslim berpengaruh 2019. Jokowi berada di ranking 16, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdatul Ulama (NU), Said Aqil Siradj di urutan 20 dan Habib Luthfi bin Yahya di urutan 37.
Dalam menentukan tokoh yang berpengaruh, The Royal Islamic Strategic Studies Centre menggabungkan matriks sosial, opini publik dan pendapat para ahli.
Maman Imanulhaq menuturkan selama ini Jokowi menunjukkan dirinya adalah seorang muslim sekaligus pemimpin yang baik. Ia tidak menunjukan ke-Islamannya dengan jubah dan simbol – simbol. Tetapi Islam yang substansial yakni kerja keras, jujur, santun dan transparans.
“Apa yang dicontohkan Jokowi adalah beragama secara substansional, bukan beragama secara simbolis,” kata Maman.
[caption id="attachment_22401" align="aligncenter" width="480"] Presiden Jokowi menikmati kopi Indonesia di Arena Kuliner di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC),Foto: Kris - Biro Pers Setpres[/caption]
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, Jokowi menjalankan apa yang disebut sebagai Islam Indonesia. “ Islam yang santun, ramah, menghargai perbedaan, yang menjadi jalan tengah di percaturan dunia yang semakin nggak jelas. Dengan modal kepemimpinan Jokowi dan para Tokoh Indonesia yang masuk 500 Tokoh tersebut Indonesia bisa jadi Kiblat Peradaban Dunia Baru”, ujar dia.
Maman pun mengutip pidato Jokowi dalam pertemuan tahunan Bank Dunia –IMF di Nusa Dua Bali, belum lama ini.
“Kita tak bisa hidup sendiri di dunia ini, kita tidak bisa menang – menangan. Winter is Coming! Kehancuran, malapetaka akan datang, bila kita tidak menggalang kebersamaan, saling menghormati, saling menghargai.” (Yones)