- Ragam
- 24 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Masalah kerusakan lingkungan di daerah sungai Citarum masih terjadi sehingga menyebabkan erosi dan pendangkalan sungai. Hal ini disebabkan karena kesadaran masyarakat di DAS Citarum masih belum optimal. Namun seiring dengan terbitnya Perpres No 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Sungai Citarum kini hasilnya telah menunjukan adanya perbaikan.
“Penanganan pencemaran DAS Citarum sekarang ini semakin gencar dilakukan oleh banyak pihak dan hasilnya sudah menunjukan adanya perbaikan. Masalah DAS Citarum sangat kompleks bukan saja masalah lingkungan geografis yang dihadapi tetapi terkait dengan prilaku masyarakat, kesadaran prilaku masyarakat tentang pentingnya sungai Citarum sebagai sumber kehidupan harus terus ditingkatkan. Penanganan masalah sungai Citarum perlu keterliban semua pihak, yaitu pihak pemerintah, industri, perguruan tinggi, dan seluruh komponen masyarakat termasuk komponen media massa,” demikian diungkapkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI, Dr. Solehuddin, M.Pd pada saat kegiatan Seminar Nasional Get Citarum Harum 2 Gebyar Edukasi 3R (Reduse, Reuse, Recycle) KKN Tematik Citarum Harum, di Hotel Raja Sutan, Kabupaten Bandung, Sabtu (10/11/2018) yang dilansir dari laman resmi UPI Bandung.
Kegiatan seminar ini merupakan rangkaian kegiatan yang terkait dengan penanganan masalah di DAS Citarum, yaitu dengan pencanangan KKN Tematik Citarum Harum oleh Menko Kemaritiman yang diisi juga dengan pengadaan bibit kopi, penanaman pohon dan gerakan penyadaran masyrakat terhadap program Citarum Harum.
Pada kesempatan tersebut, partisipasi aktif UPI baik sebagai basis KKN Citarum Harum di Sektor 1 dan 2, juga UPI turut serta dalam pembelian lelang bibit pohon kopi sebanyak 45 ribu yang dilelang oleh Kemristek Dikti, serta kehadiran 400 peserta KKN saat kegiatan berlangsung.
Menurut Dr. Solehuddin, M.Pd, peran perguruan tinggi dalam menanggani masalah sungai Citarum sangat diperlukan, sebab perguruan tinggi memiliki potensi sumber daya manusia yang besar, baik mahasisiwa maupun dosen.
Apalagi jika dilihat dari jumlah perguruan tinggi yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta sangat banyak, sehingga akan menjadi kekuatan besar dalam menangani masalah sungai Citarum.
“Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum merupakan salah satu wujud kontribusi dari perguruan tinggi terhadap pencegahan penanganan masalah di DAS Citarum disamping kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh para dosen,” kata Dr. Solehuddin.
Dikatakan Dr. Solehuddin, pada bulan Juni hingga Agustus tahun 2018, sebanyak 3.000 mahasiswa telah diterjunkan oleh perguruan tinggi untuk melaksankan KKN Tematik yang disebar di DAS Citarum.
Sementara itu, dalam kegiatan tersebut, UPI telah melibatkan 2.221 mahasiswa yang disebar di DAS Citarum. Tujuan dilaksanakan KKN Tematik Citarum Harum ini adalah untuk membantu penanganan dan pencegahan pencemaran yang terjadi di DAS Citarum serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentinganya menjadikan sungai Citarum sebagai sumber kehidupan masyarakat dan membentuk gernerasi baru yang mencintai sungai Citarum melalui kegiatan kulikuler dan ekstrakulikuler di tingkat sekolah.
“UPI bersama perguruan tinggi mitra akan saling bahu-membahu dalam menyukseskan program Citarum Harum dengan setiap tahunnya akan menambah mahasiswa KKN dan melibatkan dosen dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam upaya berkesinambungan program KKN Tematik Citarum Harum, pada bulan November hingga Desember 2018, UPI akan menggelar program KKN Tematik Citarum Harum Mingguan, dimana mahasiswa akan secara terus-menerus disetiap minggunya akan berada di DAS Citarum bersama masyarakat,” Pungkasnya.
(Yanis)