- Ragam
- 24 Nov 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Nama Bambang Hartono bos perusahaan Djarum asal Semarang Pemilik nama lengkap Michael Bambang Hartono itu memiliki total kekayaan mencapai US$ 11,9 miliar atau setara dengan Rp 172 triliun, dan didaulat majalah Forbes sebagai orang terkaya di Indonesia.
Perjalanan panjang Bambang Hartono yang kini sukses lewat perusahaan Djarum dan Bank BCA sempat mengalami jatuh-bangun.
Terlahir dengan nama Hokkian Oei Hwie Siang pada 2 Oktober 1939, pria berdarah Tionghoa tersebut lahir di Kudus dari ayah bernama Oei Wie Gwan.
Oei Wie Gwan merupakan salah satu pebisnis sukses di zamannya. Dia mengawali usahanya lewat produk mercon bernama Leo sejak tahun 1930-an. Sayangnya, usaha tersebut harus bangkrut karena mengalami kebakaran, lalu Oei Wie Gwan pun membangun pabrik rokok. Dia membeli pabrik yang bernama Djarum Gramophon kini lebih dikenal dengan nama Djarum, sebagaimana dilansir dari laman MoneySmart.
Perjalanan Djarum termasuk penuh liku. Sebab, usaha tersebut harus melalui perekonomian yang cukup lesu di era setelah merdeka. Pabrik yang awalnya cuma diisi 10 pegawai itupun malah harus mengalami kebakaran lagi di tahun 1963. Tak lama kemudian Oei Wie Gwan meninggal setelah kejadian tersebut. Lalu kedua putranya Bambang dan Budi) berjuang membangun Djarum yang sempat bangkrut dan berjuang dari bawah.
Bambang dan Budi mengembangkan dan melakukan penelitian melalui penggunaan mesin-mesin guna meningkatkan produksi rokok di pabrik Djarum pada era 1970-an.
Tidak hanya berinovasi melalui penggunaan mesin, Djarum pun memprioritaskan bahan-bahan baku terbaik. Tembakau yang digunakan berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Bisa dibilang kesuksesan tersebut jadi tonggak awal kesuksesan Bambang Hartono dan adiknya.
Tahun 1976 Produk-produk Djarum mulai dikenal di Kudus, bahkan di Indonesia, dan ke luar negeri, hingga Bambang Hartono merilis Djarum Super sebagai produk andalan perusahaan tersebut.
Dilansir dari laman instagram Bambang Hartono yang patut ditiru dari Bambang Hartono sebagai pebisnis adalah Dia dan saudaranya tidak cuma puas menggeluti satu bisnis aja, tetapi mencoba peruntungan di ranah lain, meski jenis bisnisnya cukup jauh berbeda.
Saat krisis moneter Indonesia tahun 1997, Bambang Hartono dan Budi Hartono malah membeli saham BCA. Pilihan tersebut pun ternyata benar aja bikin mereka semakin kaya raya, hingga merambah ke bisnis lain di antaranya perhotelan, mal, dan perkebunan. Termasuk saham di salah satu hotel paling mewah di Indonesia yaitu Hotel Indonesia Kempinski. Sementara bisnis properti lain yang mereka miliki adalah mal Grand Indonesia. Lalu, sejumlah perkebunan sawit di Kalimantan Barat.
Diusia senjanya Bambang Hartono tetap aktif beraktivitas bahkan turut jadi atlet Asian Games 2018 lalu dan meraih piala perunggu pada olahraga bridge, agar terhindar dari pikun.
Djarum, sangat aktif di Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Djarum Foundation dan banyak memberikan beasiswa di bidang pendidikan dan olah raga.
(Yanis)