- Ragam
- 24 Nov 2024
Bandung,Beritainspiratif.com - Mengendarai motor dengan nilai sejarah nampaknya cita-cita semua orang begitu pun dengan Riki Ruchendar, yang memliki vesps keluaran tahun 1963, tak hanya itu vespa tersebut merupakan hadiah dari Insinyur Soekarno bagi petinggi pasukan perdamaian PBB.
Riki bercerita,vespa Kongo ini adalah hadiah dari Ir Soekarno, untuk prajurit TNI yang ikut masuk jajaran pasukan pemeliharaan perdamaian PBB kala itu pasukannya dinamakan Kontingen Garuda atau Konga pada tahun 1956 pasukan Konga 1 dikirim ke Mesir.
"Selanjutnya pasukan Konga 2 di bawah misi United Nations Operation for Kongo berangkat ke Kongo dari tahun 1960 sampai 1961 lalu ada lagi pada tahun 1962 sampai 1963 pasukan Konga 3 juga berangkat ke Kongo," ujarnya saat ditemui Beritainspiratif.com di Sport Jabar Arcamanik pada Sabtu (1/12/2018).
Dengan
Istimewanya, lanjut Riki, saat pulang ke Indonesia pasukan dari Kongo tersebut diberikan hadiah oleh pemerintah berupa motor vespa, ini juga jadi asal mula berkembangnya pasar motor vespa di Indonesia.
"Saya dapat motor vespa ini dari adiknya kakek tahun 2013 waktu itu saya mau minta motor ini ke cafe tapi ternyata setelah satu bulan kemudian justru malah dijual akhirnya saya mencari tahu kemana vesta itu dijual dan ternyata ada di Jakarta saya belilah ini vespa," tuturnya.
Ketika itu, Riki bercerita harga untuk membeli vespa ini berada di rentang diatas Rp 25 juta dan dibawah Rp 35 juta namun untuk saat ini angka jualnya sangat melonjak jauh bahkan sudah mencapai angka 100 juta lebih.
"Yang jadi unik dari pesta ini di BPKBnya itu kan sebelah kiri itu identitas motor nah di yang BPKB motor vespa ini ada tulisan 'eks pasukan perdamaian Kongo' itu yang jadi uniknya," ujar Riki.
Ricky mengatakan dirinya seperti punya semangat lebih untuk terus menjaga nilai-nilai sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia di zaman dahulu dengan perilaku-perilaku positif yang bisa dilakukan saat ini
"Saya berharap seringnya sayanbergelut dengan vespa tua bersejarah bisa meneladani sikap-sikap para pendiri bangsa jaman dulu," pungkasnya. (Tito)