- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Cirebon, Beritainspiratif.com - Gubernur lawa Barat Ridwan Kami meluncurkan Jabar Masagi di Gedung Negara, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Rabu malam (5/l2/2018).
Program pendidikan karakter in bukan sekadar janji politik. Lebih dari itu untuk membentengi masyarakat Jawa Barat dengan nilai nillai baik yang selaras dengan cita-cita labar luara Lahir Batin.
Masagi adalah fiosofi Sunda yang singkat-padat. Tapi memiliki makna yang mendalam. "Jelema Masagi"
artinya orang yang memiliki banyak kemampuan dan tidak ada kekurangan. Masagi berasal dari kata pasagi (persegi) yang artinyà menyerupai (bentuk) persegi.
Ridwan Kamil mengatakan grand desain Jabar Masagi menekankan pada nilai pendidikan karakter. Mengembalikan pendidikan budi pekerti yang bisa berdampak pada akhlak sosial yang mengandung keluhuran rilai-nilai kearifan lokal.
"Tentunya yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks budaya dari masing-masing wilayah di Jawa Barat.
Ini sebagai pijakan jati diri dengan keterampalin abad 2l untuk kemajuan generasi muda Jawa Barat ke
depan," ujar dia.
Dalam labar Masagi. setiap budaya lokal dihargai setara bukan untuk digantikan atau menggantikan. Tapi satu sama lain hadir untuk saling melengkapi. Keragaman budaya lokal adalah kekuatan dari Jawa Barat.
"Mengakomodir tiga budaya di tiga wilayah, yakni Sunda Priangan, Cirebonan, dan Betawi," katanya.
la mengungkapkan, filosofi Masagi yaitu bagaimana berproses menjadi manusia yang memiliki pribadi yang kokoh ajeg atau seimbang dalam berpikir, merasa, dan bertindak.
"labar Masagi menjadikan budaya lokal yang beragam adalah pondasi yang harus diletakan di awal karena menyangkut identitas dan warisan sejarah yang melekat pada kearifan lokal di masing-masing wilayah," jelasnya lagi.
Program labar Masagi adalah fokus membangun manusia bukan programnya ladi jika ditanya apa itu
labar Masagi labar Masagi adalah menumbuhkan manusia Masagi Jawa Barat untuk belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti/karsa). belajar hidup bersama
(bakti dumadi nyata) untuk melayani.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi menambahkan. implementasi
kurikulum program labar Masagi adalah seluruh program praktik baik di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat yang mampu menumbuhkan generasi muda di Jawa Barat sebagai manusia berbudaya yang
memiliki kemampuan untuk bisa belajar merasakan (surti), belajar memahami (harti) belajar melakukan
(bukti), belajar hidup bersama (bakti).
Dia memastikan, implementasi proram Jabar Masagi tidak akan menyulitkan guru dalam kurikulum, karena kuncinya adalah kemauan untuk menyentuh hati siswa, karena perubahan perilaku terjadi ketika
hatinya tersentuh. Jadi labar Masagi pada prinsipnya sejalan dengan penguatan pendidikan karakter
(PPK) dan kurikulum 2013.
"labar Masagi hanya berupaya "membumikan" pendidikan karakter dalam konteks mulok budaya lokal
sebagai akar untuk mengisi ruh pendidikan karakter agar tidak tercerabut dari akarnya," pungkasnya.
(Yones)