- Ragam
- 24 Nov 2024
Cirebon, Beritainspiratif.com - Pemerintah Daerah Kota Cirebon apresiasi kegiatan pasar murah komoditas pangan yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon. Masyarakat diharapkan bisa mendapatkan harga pangan murah di tengah kenaikan sejumlah harga pangan saat ini.
Wakil Walikota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, menjelaskan jika saat ini sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga. “Diantaranya ya beras,” ungkap Eti, Kamis (14/2/2019). Namun TPID Kota Cirebon yang dikoordinir oleh Bank Indonesia (BI) bergerak cepat dengan melakukan pasar murah komoditas pangan. “Saya haturkan terima kasih atas kegiatan pasar murah ini,” ungkap Eti.
Baca Juga:Daya-beli-masyarakat-menurun-harga-sayuran-di-bandung-anjlok
Eti berharap bentuk kerja sama antar instansi terkait yang telah dilakukan di Kota Cirebon selama ini bisa menekan dan mengendalikan inflasi di Kota Cirebon. Terlebih saat ini inflasi di Kota Cirebon masih di bawah rata-rata inflasi di Jabar dan maupun secara nasional.
Kepada warga, Eti juga berharap bisa memanfaatkan pasar murah ini untuk mendapatkan komoditas pangan dengan harga yang terjangkau. “Warga bisa memanfaatkan pasar murah ini. apalagi penyelenggaraannya selama dua hari,” ungkap Eti.
Sementara itu Kepala KPW Bank Indonesia (BI) Cirebon, M. Abdul Madjid Ikram, menjelaskan berdasarkan pantauan mereka selama dua pekan pertama di Februari 2019 ada beberapa komoditas pangan yang mengalami sedikit peningkatan. “Seperti beras dan telur,” kata Madjid. Karena itu, pasar murah tersebut digelar untuk bisa memberikan alternatif dan referensi adanya harga pangan yang lebih murah dan terjangkau kepada masyarakat. “Tujuannya juga untuk menjaga daya beli masyarakat,” ungkap Madjid.
Dijelaskan Madjid, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini mencapai 5,17. “Ini yang harus kita jaga,” katanya. Salah satunya yang harus dilakukan yaitu dengan menjaga agar harga pangan tidak bergelojak tinggi. Menyinggung penyebab naiknya harga beras saat ini menurut Madjid disebabkan saat ini petani tengah melakukan tanam. “Antara Maret dan April baru panen,” ungkapnya. Momentum seperti ini yang biasanya dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga.
Sementara itu, Agus Ibrahim, seorang pembeli mengaku sangat terbantu dengan keberadaan pasar murah tersebut. “Harganya murah, sangat terjangkau,” katanya. Bahkan ia juga berharap agar pasar murah yang sama juga digelar setiap bulannya di Kota Cirebon ini.
Pasar murah diselenggarakan selama 2 hari, yaitu 14 dan 15 Februari 2019. Komoditas yang dijual diantaranya beras medium seharga 8.600/kg, beras premium 10.300 / kg, telur ayam ras 20 ribu/kg, minyak goreng Rp 10 ribu/liter, bawang merah Rp 15 ribu/kg, ayam Rp 29 ribu/kg, daging Rp 73 ribu/kg, tepung terigu premium Rp 7 ribu/kg, gula pasir premium Rp 10 ribu/kg, cabai merah keriting Rp 15 ribu/kg, cabai rawit merah Rp 16 ribu/kg, cabai rawit hijau Rp 14 ribu/kg, minyak 2 liter Rp 21 ribu dan terigu Rp 7 ribu/kg.
(Yones)