- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Beritainspiratif.com – Setelah melewati berbagai rintangan dan terror selama 50 tahun terakhir, beberapa kali lokasi pembangunan dikirimi kepala babi oleh mereka yang mengkritik pembangunan masjid, akhirnya proses pembangunan masjid di Negara Slovenia diresmikan.
Menurut komunitas Islam di Slovenia, Mufti Nedzad Grabus peresmian masjid Slovenia yang dibangun di Ibu Kota Ljubljana tersebut menjadi titik balik kehidupan Islam di sana.
"Slovenia adalah bekas negara bagian Yugoslavia terakhir yang mendapatkan masjid, menjadikan Ljubljana sebagai ibu kota daripada kota provinsi di ujung dunia," ujar dia dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (4/2/2020).
Komunitas Islam di Slovenia tidak pernah putus asa dalam berbagai rintangan yang dialami. Bahkan, izin pembangunan masjid Slovenia baru diterima 15 tahun lalu setelah proses pengajuan yang dilakukan sejak tahun 1960-an tersebut.
Pembangunan masjid Slovenia dimulai tahun 2013 dan memakan biaya mencapai 34 juta euro atau setara dengan Rp 515 juta. Dan sebanyak 28 juta euro merupakan sumbangan dari Qatar.
Masjid tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam di sana karena memiliki banyak fasilitas. Terdapat kantor komunitas, perpustakaan, restoran, lapangan basket, hingga perumahan bagi ulama Muslim.
Bangunan yang bisa menampung 1.400 orang ini juga memiliki interior yang modern. Semua bangunan terbuat dari beton putih yang dipadukan dengan baja, kaca, dan kayu.
Sang arsitek masjid Slovenia, Matej Bevk mengatakan interior tersebut memiliki arti. Dipadupadankan dengan kaca akan menggambarkan transparansi dan keterbukaan.
"Kami ingin mengaitkan nilai-nilai arsitektur Islam tradisional dengan arsitektur kontemporer," jelas Bevk.
Sebelumnya, umat Islam di Slovenia selalu menyewa gedung olahraga atau gedung pertemuan untuk melakukan ibadah dan upacara keagamaan.
Padahal diketahui, jumlah umat Islam di Slovenia sekitar 2,5 persen atau sekitar 80 ribu dari 2 juta penduduk. Artinya, agama Islam menjadi agama terbesar kedua di negara tersebut.
Sementara itu, seorang muslim Slovenia Azra Lekovic menilai pentingnya sebuah masjid di negara tersebut. Sebab, ia mengaku memiliki anak yang telah menjauhkan diri dari agama.
Dengan kehadiran masjid Slovenia, ia menilai bisa membawa aura positif dan mengharapkan agar sang anak dapat kembali berkomunikasi dengan Islam. "Saya berharap masjid memungkinkan anak-anak saya untuk kembali berkomunikasi dengan komunitas Islam, untuk bertemu orang-orang progresif dan menemukan teman-teman yang dapat berbagi ilmu agama mereka," tutup dia.***